Prolog

6.8K 526 25
                                    

Seorang pria dengan style jas hitam lengkap dengan kaca mata berlensa hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Tak lupa seulas senyum terus ia tampilkan tatkala keluar dari sebuah ruang persidangan. Wajah yang terus memancarkan sebuah senyuman kemenangan itu tidak henti mengucap syukur atas apa yang telah dicapainya.

"Bagaimana pak Atmadja atas pencapaian anda memenangkan persidangan kali ini?"

"Bagaimana perasaan anda, pak?"

"Tolong jelaskan kepada kami, bagaimana bapak bisa memenangkan kasus ini?"

Beberapa pertanyaan terus diajukan oleh sekelompok para wartawan yang bersiap siaga ketika dirinya keluar ruangan. Dia tidak banyak berbicara, namun hanya tersenyum dan berucap "Alhamdulillah, semua bisa terjadi atas kehendak-Nya,"

Setelah jawaban itu keluar dan ia berhasil lolos dari kerumunan para wartawan, ia segera melesat mengemudikan mobilnya menuju tempat yang selalu ia kunjungi atas setiap pencapaiannya. Apalagi kali ini pencapaian yang berhasil diraihnya adalah sebuah perjuangan panjang. Tetapi sebelum itu, ia pergi kerumah orang tuanya menjemput sang putri dan mampir ke sebuah toko bunga.

"Abi!" Panggilan gadis kecil yang duduk di sebalah kursi kemudinya.

"Iya sayang?"

"Beli bunganya dua ya hari ini, aku mau kasih kejutan juga buat umi,"

"Wah kejutan apa itu?"

"Ada deh Bi, pokoknya hari ini beli bunganya dua. Abi satu dan aku satu, jangan lupa juga punya aku yang paling besar bunganya, Oke?"

"Oke sayang, kita beli dua Bunga yang besar buat umi. Biar umi makin senang,"

"Oke, terima kasih Abi,"

"Sama-sama sayang," ucapnya mengusap kepala sang putri dengan lembut menggunakan sebelah tangannya.

Gadis kecil yang selalu menjadi alasannya untuk tidak menyerah pada keadaan. Dua kejutan telah ia persiapkan, satu kejutan darinya untuk wanita spesialnya dan satu lagi dari putri tercinta mereka.

Setiap melihat senyum putrinya, ia selalu teringat dengan senyum pertama wanitanya yang tidak pernah dilihat dari wanita lain. Senyuman yang selalu menjadi hal menarik dari wanitanya dan selalu membuatnya jatuh cinta.


~ Turkish Airline - 67 ~

Turkish Airlines-67 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang