Perlahan Seo-jun melepaskan ciumannya,
menatap Su-ho yang masih tidak bergeming walau lidahnya mengigit dan bermain didalam sana, pipinya bersemu, bibir kenyal yang tadinya halus dan pink kini berubah antara bengkak dan basah. Goresan luka tertera karna gigitan Seo-jun, entahlah rasanya benar benar tidak bisa diutarakan."Maaf," Seo-jun masih menatap Su-ho intens sedangan yang ditatap mengalihkan pandangannya, rasanya sangat malu.
"Sungguh, aku terlalu lancang."
Su-ho diam menatap langit, lalu menghela nafas panjang, hawa dingin menyelimuti mereka lagi, asap dingin terkepul diudara saat mereka bernafas.
Tidak, dia tidak marah, anggap saja dia sedang menormalkan kembali keadaan syokny, ia benar benar kaget, berfikir jika ciuman barusan itu nyata? first kiss nya benar diambil oleh Seo-jun?
"Kau bisa melupakan ciuman tadi jika kau me—"
"Seo-jun."
"Huh?"
Su-ho menatap mata Seo-jun, "Gwaenchanh-a."
"Jika perasaanmu sama denganku, aku juga merasakannya."
Su-ho, menyukainya?
Menit selanjutnya seo-jun tersenyum manis, mata sipitnya tenggelam dalam senyuman lalu memeluk Su-ho dengan erat, kenapa tidak sejak dulu ia mengungkapkan perasaannya agar tidak sesakit ini, mengapa dirinya justru menyakiti Su-ho?
Seo-jun berdiri membawa tangan Su-ho dalam genggaman tangannya, "Kajja."
Su-ho tersenyum lalu berdiri mengikuti langkah Seo-jun, menatap tangannya yang digenggam oleh Seo-jun rasanya dia masih tidak percaya.
"Besok aku akan menjemputmu, tidak perlu membawa banyak pakaian untuk trip," Seo-jun melepaskan helm dari kepala Su-ho.
"Hmm Arraseo."
"Baiklah tidur yang nyenyak," Seo-jun mengelus Surai Su-ho lembut membuat semburan merah di pipi Su-ho tercipta kembali.
Beruntung cuaca sudah gelap membuat tempat kurang akan cahaya, jadi Seo-jun tidak akan melihat semu merah di pipi mulusnya.
Seo-jun terkekeh kecil lalu ia menaiki motornya setelah memasang helm ia kembali melirik Su-ho yang memperingatinya untuk berhati-hati tentu saja diangguki dengan semangat oleh dirinya.
#
Seo-jun menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi, hari ini dia sangat bersemangat entah karna ingin bertemu Su-ho atau ingin menjalani trip dengan semangat.
Cuaca memang menentukan mood pagi hari, jika saat bangun mood mu sudah tidak baik satu hari itu rasanya akan lama dijalani, percayalah. Baju garis biru itu membungkus tubuh kokoh Seo-jun, ia hanya membawa tas selempang muat untuk beberapa baju ganti, tak lupa jaket kulit yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
enemy love
FanfictionSedikit ubahan kata kata hanya sama dalam tempat dan topik (18+/BL) Karya tulis ini dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada maksud lebih untuk menjatuhkan atau merugikan pihak manapun. Dan segala masalah yang terpaut pada cerita ini tidak ada hubu...