Cerita ini hanya karangan ya guys. Soal nama tokoh, tempat dan kerajaan hanya karangan semata ya guys. Bukan bermaksud menyinggung nama-nama raja kita jaman dulu, apalagi menjelekkannya.
Saya membawakan cerita ini berharap agar banyak anak bangsa kita yang bisa lebih mencintai latar belakang era kerajaan Nusantara di banding, kisah-kisah yang mengangkat jaman kekaisaran. Yang notabene berasal dari negara lain.
Sekian atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
🔪🔪🔪
Banyak kabar buruk yang bermunculan dari berbagai penjuru Nusantara sejak terdengarnya isu tentang kembalinya kelompok perampok Penunggang Kematian. Mulai dari hancurnya desa Krikil, munculnya kembali aura ghaib dari gunung Selatan, munculnya kabar tentang siluman rubah yang meneror desa Keputeh yang entah apa itu sudah terbukti atau masih menjadi isu belaka.
Meski berita-berita buruk itu di sangkut pautkan dengan kelompok perampok keji itu, namun tak ada bukti kuat jika perampok itu dalang dari semua kabar buruk yang selama ini terjadi.
Namun bukan berarti kerajaan-kerajaan Nusantara menganggap isu soal bangkitnya Penunggang Kematian itu sebagai omong kosong. Meski pemimpin kelompok perampok Penunggang Kematian sudah di bunuh. Tapi masih ada kemungkinan jika mereka bangkit kembali. Karena peperangan yang terjadi beberapa tahun lalu tidak memusnahkan semua anggota Penunggang Kematian. Bahkan banyak kapten Penunggang Kematian yang lolos saat itu.
Di malam di mana benteng Madura berada di ambang kehancuran saat melawan Penunggang Kematian, ada dua orang sakti yang dari dua tempat yang terpisah jauh, menjadi saksi hancurnya benteng besar dan kuat itu. Meski tak menyaksikan secara langsung, dua orang sakti itu bisa merasakan pertempuran besar yang sedang terjadi di sana.
Dua orang sakti itu ada Prabu Sekti Siliwangi, pemilik asli pusaka bumi keris Guntur. Prabu Sekti Siliwangi bisa merakan gelombang pertempuran karena ia merasakan pusakanya sedang bertarung hebat. Apalagi, awan-awan yang ada di atas kerajaannya tertarik ke arah timur, di mana tanah Madura ada di sana. Awan-awan itu berkumpul pada satu lokasi untuk memenuhi panggilan keris Guntur.
Satu orang sakti lainnya yang bisa merakan energi dasyat dari pertempuran yang sedang terjadi di Madura adalah Raja Mada. Raja dari tanah Dewa. Dirinya merupakan Raja atau Prabu terkuat dan tersakti di antara raja-raja di tanah Nusantara. Oleh sebab itu, dia bisa merasakan ada dua benturan energi besar yang sedang terjadi. Yang ia yakini dua energi besar itu berasal dari pusaka.
Saat Raja Mada merasakan ada dua pusaka hebat yang saling beradu, dirinya tak yakin, pusaka apa yang sedang beradu. Ia hanya bisa merasakan 1 pusaka bumi yang energinya tak asing baginya. Yaitu keris Guntur. Pusaka milik Prabu Sekti Siliwangi. Sedangkan pusaka satunya, ia baru merasakan energinya. Meski Raja Mada tak tahu seperti apa wujud atau level pusaka yang menjadi lawan keris Guntur. Namun, ia sangat yakin. Jika pusaka yang menjadi lawan keris Guntur bukanlah pusaka sembarangan.
Pasalnya, hanya pusaka-pusaka kuat saja yang mampu mengimbangi kekuatan keris Guntur. Dan hanya sedikit pusaka yang mampu mengungguli keris Guntur. Mengingat keris Guntur masuk dalam 10 pusaka legendaris, tentu tak sembarang pusaka bisa menjadi lawannya, meski ia termasuk pusaka bumi. Level pusaka yang berada di level bawah.
🔪🔪🔪
Dua hari setelah energi yang besar itu di rasakan raja Mada, seekor elang datang membawa sebuah surat yang di gulung. Seorang prajurit penjaga menara pengawas yang mendapatkan burung pembawa pesan itu segera berlari menemui raja Mada untuk menyerahkan surat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Belati Songgoh Nyowo (jilid 2)
Mystery / Thriller21+ Diharap bijak dalam memilih bacaan. Cerita ini mengandung banyak adegan kekerasan dan kanibalisme. Yang enggak kuat di harap meninggalkan cerita ini sebelum isi perut kalian keluar. Dendam Yena belum usai. Ia yang masih lemah dan tak paham akan...