22 : Kenyataan Yang Menampar

94 20 0
                                    

"Pada akhirnya kita hanya akan saling menyakiti bukan?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada akhirnya kita hanya akan saling menyakiti bukan?!"

---

Baik Alura ataupun Nathan tidak ada yang membuka mulutnya. Seolah atmosfer yang terjadi sekarang seperti mengulang kejadian beberapa minggu lalu. Tapi, penyebabnya kali ini bukanlah tentang perihal sama.

Sejujurnya Nathan tidak pernah membayangkan sama sekali akan datang hari ini. Ia bahkan berpikir jika Arin dan Alura akan saling mengenalpun tidak pernah ada di bayangan Nathan satu kalipun, mengingat Nathan tidak pernah membahas masa lalunya. Tapi, semua benar-benar diluar dugaan Nathan sama sekali.

"Nath, dia Arin yang waktu itu kamu bahas sama aku kan?"

"Ha?"

"Kamu ngelamun Nath?"

"Oh ngga-ngga, aku ngga ngelamun kok." Nathan tersenyum tipis mengusap surai Alura lembut, "Kamu jangan mikirin apapun yah."

"Aku ngga mikirin apapun kok, aku cuman tanya dia kan Arin masa lalu kamu itu?"

"Dia cerita apa aja sama kamu?"

"Banyak, terutama soal kamu dan dia."

Nathan refleks mengerem mendadak membuat Alura dan Nathan terdorong ke dalam, dan menimbulkan klakson dari mobil belakang.

"Mas kalo nyetir yang bener!" Teriak dari salah satu mobil didekat Nathan, dan Nathan hanya melirik dan meminta maaf segera.

Sementara Alura memegang kepalanya yang sedikit pusing karena tubuhnya tiba-tiba terdorong kedepan begitu saja.

"Al kamu gapapa?" Nathan panik seketika menyadari kepala Alura nyaris terbentur dengan dashboard mobilnya.

Alura menatap Nathan lalu mengangguk. "Kenapa kamu tiba-tiba ngerem mendadak sih Nath, bahaya!"

Nathan menggenggam tangan Alura mengadukannya dengan dahinya, "Maafin aku Al, aku hampir nyelakain kamu."

Alura yang melihat bahu Nathan tampak bergetar, mendadak tak tega. Ia mengusap bahu Nathan pelan lalu menarik pemuda itu ke dalam pelukannya. Tangannya masih mengusap pelan punggung dan surainya, apalagi saat terdengar isak dari mulut Nathan.

"Aku gapapa Nath, kenapa kamu harus sampai nangis sih. Lihat aku baik-baik aja."

Nathan mengangkat kepalanya sedikit lalu mengangguk dan ikut tersenyum saat melihat Alura tersenyum untuknya. Alura suka senyuman Nathan, membuat dia candu dan hampir egois untuk memiliki pemuda ini seutuhnya. Tapi, Alura tau itu tidak mungkin.

[S1D] My Star || Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang