⋆៹🌼 O5 ˖ ࣪𖥔﹆

176 50 4
                                    

˖ 𖣠 HAPPY READING 𖣠˖
.
.
.

Malamnya, Yuri hanya diam dikamar. Tugasnya sudah selesai, Yuri belum memegang ponsel sama sekali. Kemana perginya benta pipih itu? Bisa saja ada sesuatu diponselnya yang bisa mengembalikkan ingatannya.

Pintu kamarnya diketuk, Yuri segera membuka nya dan Yuri terkejut saat Mama nya yang mengetuk. "Ada apa, Ma?"

"Sudah waktunya makan malam, sayang" ucapnya, Yuri membalikkan badannya dan menatap jam yang berada dikamarnya. Benar juga.

Yuri mengangguk, dan mengekori Mama nya dari belakang. Dimeja makan sudah ada Hwan dan Ayahnya yang sedang berbincang.

"Ayo" semuanya sibuk pada makanan yang ada didepannya. Yuri makan dengan lahap, membuat Nyonya Jo mengerutkan keningnya.

Ada apa dengan Putrinya? Yang dia tau, Yuri menjunjung tinggi diet. Hwan hanya mengatakan jika Yuri sudah sadar saja, tanpa menjelaskan lebih dalam.

"Kau makan dengan lahap, sayang" ujar Tuan Jo membuat Yuri berhenti mengunyah dan tersenyum. Oh! Putrinya menjadi anggun sekarang, sejak kapan?

"Sejak kapan putriku menjadi anggun seperti ini?" Tanya Tuan Jo.

Dirinya yang dulu bagaimana memangnya? Yuri hanya tersnyum tanpa mau menjawab.

Selesai makan, Yuri menghampiri Hwan yang sedang duduk disofa ruang tengah. Yuri langsung duduk disamping Hwan dan mempehatikan Hwan, apa yang sedang kakaknya kerjakan.

"Oppa, boleh aku minta sesuatu?" Tanya Yuri dan Hwan langsung menoleh.

Hwan juga meletakkan laptopnya dan berpindah merangkul adiknya. Yuri bersandar pada lengan Hwan dengan tangannya yang memegang susu pisang. Seperti anak berusia 5 tahun.

"Kamarku tidak ada warnanya, aku ingin mengubah semuanya menjadi warna orange" pinta Yuri membuat Hwan berfikir sebentar.

"Aku juga membutuhkan beberapa barang agar kamarku rapih" tambahnya.

"Besok kita beli perlengkapan yang kau butuhkan, untuk warna kamar serahkan pada ayah. Dia tau mana yang bagus, oke?" Jelas Hwan dan diangguki Yuri.

"Oppa" panggilnya.

"Aku bertemu seseorang disekolah, dia juga sama sepertiku. Dia kehilangan ingatannya"

Hwan terdiam

⚠︎ ⚠︎ ⚠︎

Yuri memakai jepitnya berbentuk kelinci itu. Setelah siap, Yuri menyusul Hwan didepan untuk segera pergi ke sekolah. Yuri mulai terbiasa dengan semuanya, dimulai dari sikap perhatian orangtuanya dan Hwan yang berlebihan sampai suasana disekolahnya.

Hari ini Hwan lagi yang mengantar, setiap hari karena Yuri tidak mau menaiki kendaraan sendiri. Padahal digarasi ada mobilnya, kata Hwan.

"Aku masuk, annyeong!" pamit Yuri lalu masuk kedalam sekolahnya yang mulai ramai.

Entah kebetulan atau apa, Yuri kembali bertemu Sungchan yang sepertinya baru sampai juga.

[√] 𝗢𝗕𝗟𝗜𝗩𝗜𝗔𝗧𝗘 ㅡ sungchan ft. joyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang