Sudah tiga hari Rangga dan kembarannya berada di Indonesia. Tidak ada yang mencurigakan selama beberapa hari ini di rumah tapi firasat Rangga tidak enak seperti mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu.Pasalnya mereka berempat tiba-tiba disuruh pulang ketanah air padahal libur semester genap akan berakhir dalam beberapa hari lagi dan mereka akan kembali masuk sekolah.
Bukannya tidak mau pulang sih Rangga, dia itu sebenarnya pengen banget pulang, rindu pada keluarganya dan kampung halaman apalagi dia hampir enam bulan lebih tidak pulang ke Indonesia.
Tapi awal libur semester tadi, papa dan mamanya datang ke Korea menjenguk mereka dan karena papa dan mamanya sudah ke korea menemui mereka jadi kembar empat ini tidak pulang ke Indonesia lagi karena sudah bertemu kedua orang tuanya.
Sayang uang buat beli tiket.
Firasat Rangga benar-benar tidak enak, ingin sekali ia mengatakan pada yang lain tapi adik-adiknya itu sering ngatain dia bercanda kalau dalam hal ini jadi ia urungkan.
Apalagi sekarang mereka dipanggil menghadap sang papa diruang rapat pribadi keluarga Ismawan jadi tambah gak enak hati Rangga.
Rangga, Juno dan Haikal beserta Johnny sudah berada didalam ruangan itu menunggu satu orang lagi yang belum datang.
Johnny duduk dikursi singsananya sambil mengetuk-ngetuk meja dan sesekali matanya melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan.
Suasana hening, Haikal yang tidak bisa diam merasa greget gak betah. Dia ingin ngeluarin suara tapi melihat ekspresi papa bear nya yang serius jadi gak jadi takut diomelin padahal dirinya enggak takut amat sih tapi kan dia juga harus menjadi anak yang baik dan penurut.
Diam dulu jadi anak nurut bentar.
Haikal yang merasa greget mencubit pinggang Rangga yang duduk disebelahnya, Rangga yang kena cubit langsung memukul tangan Haikal refleks.
"Apa?" tanya Rangga pada Haikal dengan tampang sedikit marah karena mengganggu kedamaiannya.
Haikal yang habis tangannya dipukul oleh Rangga masih mengelus tangannya yang cukup sakit dengan raut wajah cemberut. Karena Rangga merespon, Haikal langsung mendekatkan wajahnya pada telinga Rangga.
"Kok gak enak ya." ucap Haikal sedikit berbisik ditelinga Rangga. Rangga yang mendengar langsung menyuruh Haikal diam, dia gak enak bisik-bisik kalau suasana seperti ini batin Rangga apalagi didekat mereka ada papa bear dikira nanti apa gitu.
Haikal yang disuruh diam langsung kembali keposisi semula karena tidak akan ada jawaban dari Rangga, mungkin jawabannya nanti setelah rapat berlangsung baru diketahui. Karena firasatnya menebak jika sesuatu yang tidak enak itu berasal dari pembahasan rapat nanti. Entahlah.
Ternyata disini bukan hanya Rangga saja yang merasa tidak enak tetapi Haikal juga ikut merasakannya.
Hawa-hawa tidak sedap.
"Lama banget Bang Nana." gerutu Johnny yang melirik jam tangan mewah miliknya.
Beberapa menit kemudian pintu ruangan terbuka menampilkan Nana dengan senyum menawannya masuk kedalam ruangan rapat.
"Nana ganteng datang." sapanya kesemua orang yang ada disana sambil melambai-lambaikan tangan.
Johnny hanya dapat geleng-geleng kepala, bukannya salam malah seperti itu dan gak seperti merasa bersalah lagi gara-gara terlambat.
"Duduk kamu!"
Nana pun berjalan menuju kursi kosong dekat Juno yang berada disisi kanan, Rangga dan Haikal disisi kiri dan sang ayah berada ditengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
(J 4) Bahagia itu Kadang Sederhana | 00 Line Nct Dream |
FanficCerita sikembar empat.