XXXIV

41 3 0
                                    


" hmm... adra aku rasa macam ada something akan berlaku lah. " kata arran yang mengadu.

" something berlaku? pasal aiden ke? " tanya adra sambil membelai si kecil arnab di riba.

" tak, ahh... lantak lah . kalau jadi apa apa kat dia dengan yang terhormat tuh "kata arran.

"lepastuh? " tanya adra.

" aku rasa kita akan berperang " kata arran .

" perang ? kenapa pulak? kita ada musuh ke? kalau pasal penyatuan tuh, bukan semua pihak setuju ke? alpha , beta dan omega? macam tak mungkin je " kata adra.

" hmm... entahlah aku just kebelakangan nih ada firasat pasal perkara nih. mungkin betul kata kau benda nih tak akan terjadi. tapi, entahlah... aku keep rasa sesuatu buruk akan jadi.. haraplah bukan perang kan? " kata arran . kemudian adra mengangguk.

"ouh, berbalik pada topik aiden .yang aku akan buat adalah sindir dia lepastu tambah marah dia lagi , aku berleter pada dia . aku tak tahu adik kita hubungan dengan wanita nih amat teruk. bukan dulu orang kata dia playboy ke? takkan tak faham perempuan-" kata katanya terhenti pabila aiden masuk ke pejabat itu.

dengan lemah longlai , muka yang lesu. adra pandang arran dan arran pandang adra. kemudian aidene pandang arran bersiluh dengan adra , tiba tiba matanya bergenang.

" huaaaaa..... " aiden nangis?

kelam kabut adra dengan arran mendekati aidene.

" oh my ! " kata adra .

" tisu ! mana tisu! TISU!! " mencari tisu pon boleh jadi stress ye dalam situasi nih.

" atas rak! " kata adra pada arran yang mencari tisu.

" aiden..  kau kenapa ? " tanya adra.

" haah kenapa nangis nih? " tanya arran dan dia telah berjaya jumpa sekotak tisu. sehelai tisu di keluarkan dan di lap air mata jantan aiden.

"kau tau kan yang lelaki tak boleh nangis " kata adra memujuk.

aiden terdiam. kemudian dia pandang adra di hadapannya.

" kenapa lelaki mesti tak boleh nangis hah! lelaki pon ada perasaan jugak! pastu, perempuan je ada perasaan ? perempuan je boleh nangis? macam tuh? " kata aiden.

" tak tak, hehe... nangis , nangis . nangis sampai esok pagi pon tak pe. sila sila... hehe " kata arran lalu dia memukul belakang adra.

adra menoleh memandang arran geram.

" kau nih tak memahami betullah! " kata arran.

" eleh ... tadi kau kata nak sindir nak mar-" kata kata adra terpotong apabila arran menekup mulut petah adra.

" hmmm hem! hhmm! hmm! " adra mengumam sesuatu tapi tak jelas.

arran tersengih memandang aiden.

" nangis nangis.. hehe.. nah tisu. " kata arran  sambil menekup mulut adra dan menghulurkan tisu .

aidene ambil huluran itu , dan di bawa ke hidung. 1,2,3 . hingus nya melekat pada tisu tersebut dan diberikan kembali kepada arran.

" eiii! aiden! " kata arran .lalu dia melepaskan tangan di mulut adra. suaranya mula hendak memanas memarahi aiden. sehinggalah aiden memandang dirinya kembali dengan sekeliling mata yang merah, hidung merah, dan keningnya berkerut.

" ah... kau nih kalau nangis bawaklah tisu... hahah... ha... bawak tisu... " kata arran kekok. dia serasa hendak menghantuk kepalanya pada rak sekarang nih.

THE LAST LEADER OF WEREWOLF✔️Where stories live. Discover now