Chapter 40 : Kesaktian Tongkat Penghukuman

58 6 0
                                    

Selepas pergi dari Hotel Permata, aku bersama Denis dan Elin pergi mengunjungi toko Kak Gisel. Di sana pertama kalinya aku bertemu lagi dengan kakaknya Denis, dia masih sama seperti dulu, murah senyum dan memperlakukanku baik seperti adiknya sendiri. Kak Gisel menghidangkan banyak kue buatannya dan kami mengobrol santai sembari menikmatinya.

"Ngomong-ngomong Lan, aku masih penasaran bagaimana kamu bisa mengenal manager hotel itu?" kata Denis seraya melemparkan tatapan ragu.

"Anehnya lagi manager itu seperti sangat menghormatimu," kata Elin.

"Yah, aku memiliki hubungan dengan seseorang dan manager itu menghormati orang tersebut."

"Mungkinkah orang yang dimaksudkan adalah Tuan Owen yang terkenal?" Denis terkejut dan menjatuhkan potongan donat dari cengkramannya. "Tunggu, apa kau benar-benar tamu penting Tuan Owen yang disebutkan oleh manager itu?"

Baik Denis dan Elin, keduanya saling melirik satu sama lain dengan cara yang aneh. Kemudian menatapku seolah-olah sedang melihat orang lain.

"Jadi, saat itu kamu menghilang karena bertemu dengan Tuan Owen? Apa yang kalian bicarakan? Ceritakan pada kami, oke?" Denis mengerutkan kening sembari fokus mengunyah makannya.

"Kau terlalu banyak bertanya, Gendut. Urusanku dengan Tuan Owen bukanlah sesuatu yang bisa dibicarakan dengan sembarangan orang. Sekarang habiskan saja donat-donat ini, perutku sudah cukup kenyang hanya dengan melihatmu makan."

"Hari ini aku sangat stress berat, jadi jangan salahkan aku karena aku perlu melahap banyak makanan enak."

Kembali mengingat pada saat beberapa waktu sebelum kejadian itu terjadi.

Saat itu aku sedang asik menonton Denis yang sedang lahap memburu makanan lezat dari meja satu ke meja lainnya. Namun, tak lama sebuah layar biru transparan lagi-lagi muncul membuyarkan pandanganku. Sistem ternyata mengirimkan aku sebuah misi tersembunyi seperti sewaktu di rumah sakit terakhir kalinya.

[Pemberitahuan Sistem]

Selamat, pengguna telah memicu Misi Tersembunyi, diberkahi 5 poin kontribusi dan 5 poin pengalaman.

Misi Tersembunyi : Menyelamatkan nyawa seorang kakek yang tak sadarkan diri karena kekuatan jahat. Lokasi berada di lantai sepuluh, ruangan VIP Hotel Permata. Peringatan kepada pengguna, batas waktu menyelesaikan misi adalah satu jam. Gagal dalam misi ini akan menyebabkan target kehilangan nyawanya.

Hadiah : setelah menyelesaikan misi mendapatkan hadiah tambahan dua puluh poin pengalaman dan tiga puluh poin kontribusi.

Pemberitahuan itu tentu membuatku terkejut dan buru-buru meninggalkan ruangan acara reuni angkatan. Sembari bergerak menaiki lift aku membaca berulang kali isi dari pemberitahuan sistem dan menyadari bahwa misi ini ternyata sangatlah penting karena menyangkut nyawa seseorang.

Sesuai dengan apa yang diberitahukan oleh sistem, aku menunju ruangan yang dimaksudkan begitu sampai di lantai sepuluh. Tak lama kulihat sekumpulan penjaga berpakaian serba hitam berdiri menjaga sebuah ruangan. Aku berjalan mendekat dan melihat label ruangan yang bertuliskan ruangan VIP. Tak salah ragi, inilah ruangan yang sedang aku cari.

"Berhenti di sana, ini bukanlah ruangan yang bisa kamu masuki, Bocah!"

"Pergilah!" Kelima penjaga itu berdiri tegak dan memblokir pintu masuk ruangan itu.

"Maaf aku memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan dengan orang di dalam. Kalian tolong menyingkir jika ingin bosmu selamat," kataku seraya tersenyum kecil.

"Berhenti bercanda, di sini bukan tempatmu bermain, Nak." Seseorang datang bersama beberapa orang di belakangnya.

Pria itu berpakaian serba putih seperti seorang praktisi, berambut dan berjenggot putih. Dia terlihat sudah berumur, akan tetapi masih terlihat begitu bertenaga. Sementara di sampingnya seorang pria seusia aku mengenakan pakaian yang sama seperti sang kakek. Pemuda itu menatapku dengan pandangan tidak suka.

SISTEM KEHENDAK LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang