▪︎Jumpa - 3▪︎

306 67 9
                                    

🦋-----------------------⚡






Masih di senin pagi yang cerah, kini semua murid baru SMA Laumanter sedang mengelilingi lingkungan sekolah guna untuk mengenal se isi gedung dan sekitar nya.

Delzia dan Cilia yang sedari tadi sibuk berjalan mengelilingi gedung sekolah baru nya, kini sedang duduk beristirahat di salah satu atribun yang ramai oleh sekumpulan perempuan. Melihat pertandingan basket antara Senior dan Junior angkatan baru.

Entah apa yang mereka lalukan? Yang pasti nya pertandingan ini berhasil memikat semua murid perempuan di sekolah. Hampir semua perempuan menyaksikan pertandingan basket yang sudah di mulai sejak awal free class.

"GILAA WOY LIAT KAK MARK, Saik banget main nya"

"Fak doi gue keren banget dribble bola nya"

"AKHH BISA GAK SIH DIA JADI PACAR GUE"

"Anjir anak baru kelas mana itu, ganteng bener buseh"

"Shit, angkatan baru kali ini gak kalah ganteng sama angkatan kita"

"Itu liat yang lagi lempar bola, anjir ganteng nya gak selow"

Dan masih banyak lagi teriakan dan pujian yang di lontar kan oleh murid perempuan SMA Laumanter.

"Cil, ke toilet yuk. Kebelet nih" ajak delzia yang baru saja ingin ke toilet

"Ah mager, baru duduk tadi kan kita abis muterin sekolah belum lagi turun naik tangga nya" tolak cilia yang masih malas untuk bangkit dari duduk nyaman nya.

"Yaudah gue duluan ya, awas lo pergi dari sini" setelah pamit delzia segera cepat turun kebawah untuk menuju toilet perempuan yang ada di sebrang sana.

Pertandingan terus berjalan dengan baik, suara yang saling bersahutan dari pemain terus mengudara di lapangan basket.

"Lempar sini woy"

"ALEXX bagi guaa"

"Anjirr sini lah oper"

"Awas lu jangan disitu anj"

"WOY!! oper sini bola nya" teriak salah satu cowo yg berada di samping ring basket.

Bola berwarna orange dengan garis hitam tersebut terlemparkan dari teman se grup nya. Dan terus melambung tinggi di udara melewati seorang pemain di pinggir lapangan. Sampai bola itu mendarat pada tempat yang salah.

















"Shit"

Umpatan kecil terdengar dari suara penggemar permen alpenliebe. Dengan posisi yang masih diam di tempat, delzia merapihkan beberapa helai rambut yang berantakan akibat sebuah bola yang menghantam kepala nya.

Seperkian detik kemudian suasana lapangan berubah menjadi ricuh oleh gelak tawa, karena kejadian tersebut.

Delzia berusaha menetralkan napas nya agar tidak menjadi emosi, dan kembali melanjutkan jalan nya untuk meninggalkan lapangan yang penuh ketawa hina.

Melihat kepergian delzia dengan begitu tenang dan santai, beberapa orang yang berada di lapangan berubah menjadi diam dan memperhatikan setiap langkah kaki nya.

Sebagai pelaku dari pelemparan bola tersebut juga hanya bisa berdiam diri di tengah lapangan, sambil terus melihat kepergian delzia dari sisi bahu lapangan. Tak lama kemudian di susul oleh seorang perempuan juga, yang di ketahui sebagai teman nya.

"Mampus lo goblok dia bakalan ngadu sama guru" seru William

"Makanya kalo mau lempar liat liat dulu" timpal jack

Teenager's || Jaeden Martell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang