「 +03 ᎒ After Egoistic 」

2K 183 8
                                    

"Kondisi Anda sudah banyak peningkatan. Banyak istirahat, ya, pasti cepat sembuh." Seorang dokter tersenyum sekaligus memberi semangat pada pasiennya yang ia kontrol hari ini. Mungkin, ia menjadi dokter favorit karena keramahannya di rumah sakit karena senyumannya itu.

Tentu, dengan otak brilian yang diberikan padanya sejak dahulu, Jungwon mendapat gelar sarjana kedokterannya tepat waktu di usianya yang masih muda. Dengan pengalamannya yang sudah menahun menjadi dokter, saat ini Jungwon telah menjadi dokter senior di tempatnya bekerja dan berencana untuk mengambil pendidikan S2.

Ia akan berusaha menemukan solusi untuk pengobatan penyakit kanker.

Aku jadi dokter karena kamu, Niel. Aku gak mau lagi ada orang lain yang sedih karena kehilangan salah satu orang kesayangannya. Aku bakal usaha buat nemuin pengobatannya.

Alibi paling kuat yang memotivasi Jungwon untuk menjadi dokter tak lain adalah adiknya sendiri. Memikirkan kesedihannya yang lalu saat ia mengetahui bahwa adiknya mengidap kanker, Jungwon tidak ingin orang lain ikut merasakannya.

Setidaknya, jangan sampai kehilangan.

Karena ia tahu betul bagaimana rasa sakitnya.

Jungwon keluar dari ruang pasien lalu hendak pergi ke meja administrasi, sebelum ada yang berdiri menghalangi jalannya.

"Hai, Pak Dokter."

---

"Studi lo lancar?" Jungwon melempar pertanyaan lebih dulu, ia menaruh sebotol air putih di meja yang juga diduduki seorang wanita di sampingnya.

Yang ditanya melotot tidak percaya, lalu mengangguk. "Gue mah udah lulus dari tahun lalu anjir! Dasar pikun," keluh Chaerim. Wanita yang kini sudah berubah menjadi wanita glamour dari pada penampilannya dahulu, namun masih dengan sifat yang sama.

Sama-sama merepotkan dan menjengkelkan.

"Gue rencana mau langsung S3, lo gimana? Barengin aja sama gue kampusnya," usul Chaerim lalu minum air yang disuguhkan.

Omong-omong, berbeda dengan Jungwon, Chaerim memilih untuk gapyear setelah kelulusan SMA. Yah, bukan karena kendala biaya atau yang lainnya, namun ia sendiri masih belum memiliki passionnya dalam kehidupan bekerja.

Satu tahun sibuk mencari jurusan yang sekiranya cocok, akhirnya pilihan Chaerim jatuh kepada bisnis dan manajemen. Ia sibuk kuliah sambil merintis karir hingga menyandang gelar magister tahun kemarin, dengan memiliki satu buah startup berkembang di bidang tersebut.

Jungwon sendiri heran. Padahal dulu pas SMA Chaerim nggak se-ambis itu, makanya sewaktu dia bilang mau langsung lanjut S2-padahal baru graduate di setahun sebelumnya-dia agak kaget. Kalau dia jadi ambil S3 tahun ini, berarti jarak dia istirahat dari studi cuma setahun.

Ya ... sebenernya bagus, sih ... cuma kan ya ....

Jungwon mendelik. "Gue sekampus sama lo? Ngimpi. Yang ada gue kayak jagain lo mulu."

"Ya elah sama temen perhitungan banget, sih," gerutu Chaerim. "Omong-omong, lo udah punya calon ...?" tanya Chaerim pelan.

"Apa? Hah? Menurut lo gue punya waktu buat cari pacar? Sekalinya ada, gue mau yang serius. Gue gak kayak lo yang punya pacar di setiap kecamatan," ucap Jungwon tanpa jeda. Ia sedikit sensitif setiap ada yang menanyakan status hubungan asmaranya, namun jika itu teman dekat, maka ia tidak taruh di hati.

Egoistic | Yang Jungwon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang