Sesuai dengan rencana Kikan minggu lalu, dia sudah sampai di 'kota lamanya' sehari sebelum acara. Kikan memutuskan untuk datang sendiri, tanpa Mamanya, dan juga tanpa Sean. Karena Kikan pikir ini hanya perjalanan singkat jadi lebih baik dia tidak membawa Sean agar anaknya itu tidak terlalu capek nantinya.
Kikan sekarang sudah berada di lokasi acara, lokasi acara yang sudah tidak asing lagi baginya. Kikan tersenyum miris melihat dekorasi yang memenuhi lokasi ini. Ya dimana lagi kalau bukan rooftop gedung pencakar langit milik keluarga Yohan. Tadinya Kikan memutuskan untuk tidak keluar dari kamar hotelnya seharian tapi kemudian dia menerima telepon dari staff yang mengurus hampers jadi mau tidak mau dia harus datang untuk mengecek.
Kikan sudah selesai dengan urusannya dan para staff juga sudah pamit sejak beberapa menit yang lalu tapi Kikan masih tetap berada disana. Tadinya mau keluar bareng sama para staff itu tapi mumpung rooftop sepi, Kikan memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Kikan kemudian sampai di deretan kursi paling depan dan duduk di salah satu kursinya. Memandang inisial nama 'Y&Y' yang terpampang nyata dan besar di hadapannya. Kikan tersenyum melihat inisial nama itu sambil menghela nafas. Dia tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi di hidupnya. Rasanya baru kemaren Yohan melamarnya di tempat ini, dan sekarang Yohan akan melamar wanita lain di tempat yang sama? Terdengar main-main tapi seperti itulah kenyataannya.
Kikan lalu berdiri, ingin pergi dari tempat itu. Lagipula hari sudah semakin sore jadi dia memutuskan untuk segera turun daripada nanti turun lewat tangga darurat. Tapi baru saja dia berdiri dan berbalik, seseorang membuatnya berhenti melangkah.
"Kikan?"
Jangan tanyakan bagaimana keadaan jantung Kikan sekarang. Kikan bahkan gak tahu apa jantungnya masih ada di tempatnya atau gak. Yohan berdiri beberapa langkah di depannya sekarang. Astaga kangen banget, sumpah kangen banget. Ini tu kayak lo ketemu sama artis idola lo terus dia tahu nama lo dan nyapa lo? Ya, itu rasanya. Exited banget sumpah gak bohong. Kalau Kikan gak tahu malu udah dari tadi kali Kikan berlari terus peluk Yohan. Peluk selama-lamanya dan gak akan pernah Kikan lepas lagi. Tapi untunglah Kikan masih punya akal sehat dan segera sadar bahwa sekarang Yohan adalah milik orang lain. Bukan miliknya lagi.
"Kok kamu disini?"
Kikan mengerjap-ngerjap, jadi salah tingkah level akut. Gak tahu harus ngapain. Ini Yohan asli kayaknya, bukan bayangan. Suaranya, Kikan kangen banget sama suara Yohan yang manggil nama dia dan nanyain sesuatu ke dia kayak sekarang ini T_T
"Kikan? Kamu baik-baik aja?"
Astaga Kikan, ayo segera sadar!
"Eh... gimana?" sumpah kagok ya Tuhan...
Yohan tersenyum. Senyumnya manis banget lagi. Pengen nangis.
"Coba kumpulin nyawa kamu dulu, baru setelah itu aku ajak ngomong lagi."
OK, nyawa. Dimana nyawa gue ya Tuhan. Nyawa buruan ngumpul gak lo pada! Kikan udah kayak orang gila karena dari tadi dia sibuk ngomong sama dirinya sendiri.
Kikan membuat gerakan seperti menenangkan diri. Dia menarik nafas dalam-dalam, dan membuangnya perlahan. OK nyawa gue udah kekumpul.
"Sorry, aku... jadi gak nyambung."
Yohan mengangguk-angguk. "Gapapa. Aku tahu, kamu kaget ngeliat aku disini."
Iya asli kaget banget pengen kabur aja rasanya.
"Tapi kok kamu ada disini?" tanya Yohan lagi.
"Itu... aku, yang bertanggung jawab untuk hampers-nya. Tapi selain itu, aku juga diundang sih. Sama Yeji."
KAMU SEDANG MEMBACA
To Reach You
Fanfiction[‼️] Membaca = memberi vote. Terima kasih 😊 Main Cast - Kikan (imaginary female cast) Dijodohin sama Yohan padahal udah pacaran sama Donghan. Dia curhat sama Donghan tentang perjodohan itu but ended up hs with Donghan and she getting pregnant - Kim...