5. Cerita Dari Rasta

7 1 0
                                    

Hai!
Makasih udah singgah di cerita Rasta dan Rowena. Semoga kalian menikmati cerita mereka
>_<

-----------------------------------------------------------------


Tadi aku terkejut saat Troy menjemputku di jam makan siang, supir pribadi Rasta yang kini lebih sering bersamaku itu berkata jika Tuannyalah yang menyuruh.

Dia pun berkata bahwa aku akan makan siang bersama Rasta.

Setibanya di tempat tujuan, sesaat setelah aku keluar dari mobil, bersamaan dengan itu Rasta juga terlihat baru saja tiba. Aku menunggunya sebentar untuk memarkirkan mobilnya agar bisa berjalan bersama.

"Hackethals..."

"Ya. Restoran klasik"

"Ini restoran yang ingin aku datangi dulu.."
Setidaknya begitu. Sekarang Ibu sudah tiada, dan dengan begini, ada beberapa hal yang tidak bisa kuwujudkan. Seperti janji kami untuk makan bersama saat hari kelahiranku."...Sebenarnya, itu janjiku bersama Ibuku"

"Maaf Ro, aku tidak tau. Andai saja aku tau kita bisa pergi ke tempat lain"

"Sudahlah, meski kau tau tidak perlu menghindari hal hal yang menyangkut masa lalu. Lagi pula ini bukanlah kenangan yang buruk. Jadi, kau sering berkunjung ke sini?"

"Tidak juga, hanya beberapa kali saat bertemu dengan klien, sisanya undangan dari beberapa teman"

"Kau terlihat menyukai tempat ini Ras"

"Begitu ya?... Aku menyukai suasananya, kau tau, jarang sekali kita bisa menjumpai suasana seperti ini"

"Aku setuju, sangat terasa perbedaannya saat pertama kali masuk"

"Ayo, aku sudah memesan tempat untuk kita di lantai atas"

Saat melewati tangga berkelok, aku dapat dengan leluasa memandangi setiap sisi bangunan ini, melihat lalu lalang para tamu dan pramusaji, ada yang saling bercakap ada juga yang berkonsentrasi dengan urusan perut mereka.

Aku sedikit mengangkat sudut bibirku, rasanya hal seperti ini tidak pernah semenarik saat aku membuat kopi.

Ya ampun, aku terlalu sentimental akhir akhir ini. Dari parfum Rasta, hingga hal selumrah ini. Ro! Hentikan!. Kendalihan sedikit perasaanmu!.

----

"Ro, tidak masalah 'kan kau kembali bersama Troy? Aku ada urusan sebentar lagi, akan memakan waktu jika harus mengantarmu dulu"

"Hei, tidak apa. Aku bahkan bisa kembali sendiri. Itu bukan masalah, pergilah"

"Jangan sendiri. Troy akan bersamamu"

"Aku tau, baiklah, aku akan pergi sekarang. Runa sendirian di toko"

"Ah benar, hampir saja aku lupa. Aku sudah memesan makanan untuk temanmu, dia sedang hamil 'kan?"

"Wah, kau perhatian juga ternyata"

"Pikirkan saja semaumu, aku hanya ingin berhubungan baik dengan circle pertemananmu. Lagi pun aku orang yang terlalu sibuk untuk memikirkan orang lain"

Rasta memalingkan wajahnya, ada sedikit rona merah di pipinya. Dugaanku sepertinya benar, dia sedang malu karna ucapanku tadi.

"Baiklah, akan kuanggap kau memang begitu, 'Tuan yang sangat sibuk'. Aku pergi sekarang"

"He..hei. Ah! Terserahlah"

Melihat reaksinya aku hanya bisa menahan senyumku. Rasta terlihat ingin membantah tapi dia sudah terlanjur basah.

Kita Rasa dan PercayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang