"Captain itu panggilan sayang, nanti juga kamu terbiasa dipanggil itu"-Ari
~~~
"Hay"Sapa Key sambil terkekeh pelan."matanya biasa aja kali,serem gue liatnya"lanjut Key dengan sengaja.
~~~
Hazel menatap Key tak percaya."Key", panggilannya pelan,"I-ini beneran Lo kan?"
Key mengangguk sambil terkekeh pelan.
Hazel menggeleng masih tak percaya ,"Kenapa gak bilang mau pindah kesini si,sat!",
Ya, Perempuan yang sedari tadi menatap tajam Key adalah Hazel,sepupu dekatnya.
Ia sengaja tak memberi tau pindah ke sekolah yang sama dengan sepupunya.
"Kejutan..."Ucap Key,tak memperdulikan wajah kesal sepupunya.
Tak bisa dipungkiri,Hazel sangat senang bisa satu sekolahan dengan sepupu terbaiknya,tanpa aba-aba ia langsung memeluk Key eret.
"Selamat lo berhasil bikin gue kaget".
Key terkekeh,dan membalas pelukan Hazel,mereka berpelukan seperti Teletubbies.
Hey apakah kalian tidak sadar masih ada guru?
***
Bel istirahat berbunyi,keadaan kantin sangat ramai dengan manusia kelaparan,tak terkecuali Key,ia dan Hazel langsung mencari tempat yang nyaman untuk makan.
"Lo tunggu disini,biar gue yang pesen".ucap Hazel dan langsung memesan makanan.
Suasana kantin sangat ramai,Key tak suka itu, untuk menghilangkan rasa jenuhnya ia membaca buku fisika yang sengaja ia bawa .
"Permisi,"panggil seseorang.
Key menegakan kepalanya,"iya?".
"Kita boleh duduk disini gak?,soalnya bangku lain udah penuh",
Key tersenyum lalu mengangguk."iya".
Setelah itu mereka mengobrol seperti biasa,ntah kenapa Key bisa langsung akrab dengan orang baru,mereka asik juga,kebetulan sekelas dengannya.
Tuti,si cewe gendut dan blak-blakan .Siti,cewe berkacamata dan kalem.Yepa,cewe cantik namun terlihat seperti fuckgirl.
"Pesanan datang."Hazel menghampiri mereka dengan membawa satu nampan makanan."Eh ada kalian juga,".
"Iya ni bangku lain penuh,"balas Tuti sambil melahap bakso.
Hazel mengangguk paham.Mereka menikmati makanannya,sesekali tertawa karna tingkah lucu Tuti.
Keadaan kantin hening,namun tiba-tiba...
"Minggir dong,minggir dong,minggir dong,pasukan baret abu mau lewat,awas jangan ditempat,nanti terinjak-injak!"
Ke empat cowo itu bernyanyi bersama dan berbaris seperti kereta,dengan dasi diikat ke kepala,dan baju dikeluarkan.
Semua perhatian tertuju kepada ke empat cowo itu.