Prolog

56 35 2
                                    

"Memulai kisah yang baru, atau mengulang kisah yang lalu?"

•Taromatchaaa_

🍟🍟🍟

Senin, satu hari yang sangat dibenci oleh para murid sekolah. Karena kita harus dijemur panas-panasan ditengah lapangan mengikuti upacara bendera. Atau juga mengeluh karena amanat upacara yang sangat lama memberi wejangan-wejangan pada murid.

Di depan gerbang sana, sudah terlihat para anggota osis yang sedang berdiri berpencar meneliti perlengkapan seragam sekolah mereka.

"Eh, kamu!" suara tegas dan keras dari sang ketua osis membuat sebagian para siswa bandel mengumpat jengkel.

Mau tak mau berhenti sejenak, untuk menghadap ketos tersebut.

"Apaan Bri?" tanya Daffa, salah satu murid bandel di SMA Trisakti.

"Masih nanya? Itu dasinya kemana? Ini hari Senin loh, aku sampai enek liat muka kamu ada di barisan paling depan anak-anak bandel." ujar Briyan, menyindir dengan nada sarkasme.

"Loh ya suka-suka gue lah, gue juga nggak suruh lo buat perhatiin muka gue!" balas Daffa nyolot.

Fyi. Di SMA Trisakti ini Briyan dan Daffa dikenal sebagai Tom and Jerry-nya SMA mereka. Ya, karena status Briyan sebagai Ketua osis sedangkan Daffa adalah biang keroknya.

Briyan menghembuskan napas kasar. Lama-lama jengah meladeni sikap Daffa yang sangat susah diatur. Damar disebelah Briyan pun tampak jengkel melihat kelakuan Daffa tersebut.

"Daf, mending kamu sadar diri aja deh. Langsung maju barisan terdepan, kita masih banyak kerjaan buat lihatin atribut murid lain." kata Damar, mengusir halus.

Mata Daffa melotot mendengar perkataan Damar barusan. Berdecak sebal, melirik kedua cowok itu tak minat.

"Heh! Siapa juga yang tadi nyegat gue duluan. Dasar babu sekolah!" Daffa berlalu meninggalkan gerbang, masuk area sekolah sambil mulutnya tak berhenti berkomat-kamit mengerutu.

Selepas kepergian Daffa, kini Briyan dan Damar kembali sibuk lagi. Jam menunjukkan pukul 06.30, tanda setengah jam lagi upacara akan segera dimulai.

Gerbang juga tampak semakin ramai para siswa berdatangan. Membuat anggota osis sedikit kualahan mengawasi.

Di sisi lain, Aleia harus berjalan menyelinap arus para murid di depannya. Ia lupa membawa topi, gara-gara bangun kesiangan karena marathon membaca wattpad.

Aleia berdoa dalam hati supaya tidak ketahuan anggota osis. Syukur-syukur tidak bertemu ketos nyebelin itu.

"Mau kemana, hmm?"

Sial! Suara itu, Aleia berdeham gugup. Keringat dingin sudah terasa di telapak tangannya. Ia perlahan menoleh ke sumber suara. Tepat sekali, Briyan berdiri di belakangnya. Menatap dirinya seakan-akan ia santapan lezat yang siap disantap.

"Mau masuk lah, bego!" Ucapan spontan dari mulut Aleia disambut tatapan datar wajah Briyan.

Anjir, mulut gue. Sial banget harus ketemu ketos muka dua, batin Aleia memelas.

1. Briyan [New Version] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang