03. Undangan pesta ulang tahun

37 32 3
                                    

"Semua orang akan pergi pada waktunya. Tugas kamu hanya perlu mengiklaskan bukan terlalu larut dalam rasa kehilangan."

•Taromatchaaa_

🍟🍟🍟

Sinar matahari pagi ini terasa menghangatkan tubuh. Briyan tampak berjalan sangat gagah dan tampan. Nilai plus untuk tinggi badannya yang tak kira-kira. Semua siswi sepontan merasa terpesona. Ditambah jas almamater hitam kebiruan melekat pada balutan seragam putih abu-abu. Kebanggaan tersendiri bagi sang ketua osis.

Dia mengenakan sepatu fantofel hitam polos. Tas ransel berwarna abu-abu juga satu jam tangan di pergelangan sebelah kiri. Intinya, dari ujung kaki hingga kepala Briyan terlihat sangat rapi. Tak ayal dia bisa menjabat sebagai ketua osis SMA Trisakti.

Damar yang berjalan di sebelah Briyan tampak sesekali membalas sapaan para murid yang kebetulan melintas.

"Bri, kita hari ini ada rapat?" tanya Damar sembari terus melangkah menuju kelas.

"Nggak ada, hari ini kita bebas. Mungkin rapat lagi hari Sabtu besok," ujar Briyan melihat sisi jalan.

Damar hanya mengangguk. Kini mereka harus berpisah saat Briyan sudah sampai di depan pintu Xll MIPA 2.

"Duluan ya." sahut Briyan kemudian berlalu.

"Oke," Sementara Damar kembali melangkah menuju kelas Xll MIPA 4.

"Briyan!" seru Aji berteriak.

"Kenapa sih? Heboh banget." tanya Briyan heran.

"Biasalah baper sama Fara." sela Husain menimpali.

Briyan menghampiri mereka berdua, mengambil kursi terdekat untuk duduk menyimak.

"Fara kelas mana?"

"Gila! Masa sama kakak ipar nggak kenal?" tanya Aji menatap tak percaya Briyan.

"Farasya Diva kelas Xll MIPA 1, kakak kandung Aleia. Lo nggak kenal?"

"Parah banget lo, sumpah! Nggak direstui gue yang ngakak paling kenceng!" seru Aji, disambut tawa Husain.

"Beneran masa, aku baru kali ini denger nama itu." balas Briyan polos.

"Kalian kok kenal?"

"Gimana nggak kenal kalau dia aja ketua cheerleaders?" ujar Husain tenang.

Briyan tak percaya bahwa dirinya sendiri yang tak mengenal Fara. Lebih-lebih itu adalah kakak kandung Aleia. Ya, setertutup itulah Aleia hingga hal kecil seperti itupun baru ia ketahui.

"Oh ya?"

"Trus tadi kenapa Aji sampe teriak heboh gitu?" tanya Briyan, membuat Aji senyum-senyum tak jelas.

"Dia diajak ngomong sama Fara. Soalnya Fara lagi bagi-bagi undangan pesta ulang tahun sahabatnya."

Briyan dan Husain lantas tertawa geli. Melihat reaksi Aji yang sangat berlebihan.

"Emang kapan?"

"Nanti malam, Bri."

"Satu angkatan diundang semua, yang kelas Xl sama X bakal dapat undangan tapi itu nggak semua."

1. Briyan [New Version] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang