Berbulan bulan gue berada dalam keterpurukan usai putus dengan Yugo, saatnya gue bangkit.
Gue nggak bisa lama lama sedih, ada orang tua yang harus gue banggain. Mau sampai kapan gue terlarut dalam kesedihan. Namanya pacaran itu ya antara "putus atau terus."Temen temen gue juga pasti udah bahagia dengan pilihan universitasnya masing masing, saatnya gue mulai lembaran baru.
Wake up Asa!"Pak, Bu, Kak, Asa pamit, nanti kalau ada cuti Asa pasti pulang. Jaga kesehatan semua dirumah yaa. Semoga Tuhan memberkati." Ucapku sambil menarik koper.
"Kamu ati ati disana, yang tekun ya. Harus patuh. Kami akan dukung dengan doa." Kata ibu sambil mengecup kening
Gue naik ke mobil dan melambaikan tangan lewat kaca mobil ke keluarga gue, tempat pendidikan pertama gue. Tempat gue memperoleh kasih sayang. Gue bakal ninggalin kampung halaman gue.
Nggak papa, gue bisa.
Gue pasti bisa. Tuhan sudah mengatur. Segalanya itu misteri.3 tahun kemudian
"Sudah cantik, sudah siap?" Tanya seorang."Sudah, saya sudah siap" jawabku mantap.
"Mari kesana, Romo sudah menunggu" ajak seseorang tadi.
Aku pun menuju altar bersama Romo dan beberapa temanku.
Sungguh, ini menyenangkan hati. Banyak sekali yang hadir dalam misa ini. Termasuk kedua orang tua ku yang kucintai dan kakakku, kak Juna.Rangkaian Misa telah dilalui, dengan tambahan beberapa doa dan ucapan selamat dari Romo.
Diakhir misa, Romo berpesan agar selalu setia.
Dan aku, aku akan setia, selamanya.Usai misa, aku dan beberapa temanku berdiri didepan altar, semua umat berbaris untuk bersalaman dan memberikan selamat.
Ternyata teman teman sekolah waktu SMA hadir, mereka memelukku, ada juga guru guru yang juga memberikan selamat."Selamat ya, saya bangga" ucap pak Joki, guru serta wali kelasku di SMA.
"Terimakasih pak"
Dibelakang Pak Joki ternyata berdiri Rosa dan Lina, mereka langsung memelukku dan memberikan selamat.
"Gue nggak nyangka, asli, nggak pernah terpikirkan dibenak gue Sa, yaampun gue bangga" kata Lina sambil meneteskan air mata.
"Gue salut sama elo, gue sayanggg elo Asaaaa, semangat dan selamat yaaa" ucap Rosa.
"Iya sama sama, makasih ya cabat cabatku, aku seneng dan nggak nyangka kalian dateng"
"Yaampun sekarang ngomongnya aku kamu yaa, uhh kangen banget"
"Udah sana, gabung disana, selamat menikmati hidangannya ya" kataku pada Rosa dan Lina.
Selang beberapa umat setelah Rosa dan Lina, tampak seorang pria dengan jubah berwarna putih, postur tubuhnya tak asing, dan saat ia mendekatiku
"Yugo, eh frater Yugo" aku terkejut karena Yugo hadir dalam Misa ini.
"Asa" ucapnya dengan terkejut
"Apakabar frater? Oiya sekarang aku sudah menerima nama baru, namaku sekarang menjadi Suster Maria Theresa"
"Aku nggak nyangka, bener bener nggak nyangka sekarang kamu secantik ini dengan pakaian biara, sliuer, dan kalung salib yang melingkar di lehermu. Aku pikir kamu sudah semester 6 sekarang" kata frater Yugo
"Tidak Frater, aku disini, bersama suster suster yang lain"
"Aku nggak nyangka kalau yang berdiri disini dari tadi adalah kamu"
"Hehe, aku pun nggak nyangka, tapi panggilan Tuhan itu nyata adanya. Silahkan menikmati hidangannya disana, frater" kataku.
"Baiklah, saya kesana dulu ya" Frater Yugo berjalan menuju ruang santap siang.
Melihat sudah tidak ada umat yang berbaris, akupun menghampiri keluargaku.
Ketika aku mencari kedua orang tuaku dan kakakku, ternyata mereka sedang menikmati hidangan santap siang bersama frater Yugo sambil bercerita. Aku pun langsung menghampiri mereka.
"Haloo" sapaku.
"Nak, mari makan" kata bapak.
"Selamat makan pak, Aku nanti saja, bersama suster suster yang lain"
"Aku bangga sama kamu dek" ucap kak Juna sambil menjulurkan tangannya mengajak tos.
"Makasih kak, oiya frater Yugo, bareng siapa kesini?" Tanyaku pada frater Yugo
"Saya bersama Romo dari seminari saya, hanya berdua saja Suster" jawab frater Yugo.
"Hahahahaha" ibu, bapak, dan kak Juna tertawa.
Aku dan frater Yugo heran, apa yang mereka tertawakan.
"Dulu kalian panggilnya sayang sayang, sekarang frater suster ya, salut bapak" kata bapak
"Siapa yang tau pak kalau begini jadinya, Ibu bangga dengan mereka berdua, sama sama mau jadi pengikut Yesus" sahut Ibu.
Aku, frater Yugo, dan keluargaku berbagi banyak cerita. Sampai pada akhirnya aku dan frater Yugo keluar duduk didepan Gereja.
"Aku benar benar masih tidak percaya akan ini Suster, apa alasanmu masuk biara?" Tanya frater Yugo. "Kalau susah bicaranya pakai aku kamu saja seperti dulu"
"Jadi berbulan-bulan setelah kamu ninggalin aku, aku stress, aku ngerasa nggak ada semangat hidup. Tapi setelah aku pikir pikir, kamu menjadi calon Romo, kenapa aku nggak jadi suster aja, biar sama sama mencintai Yesus. Dari situlah aku berfikir untuk menjadi biarawati. Kamu tidak dengan wanita lain, akupun tidak dengan pria lain" jelasku.
"Jadi, alasannya aku?"
"Iya, benar. Kamu orang yang bisa membuatku bahagia, dulu. Sekarang aku juga bahagia bersama Yesus. Aku merasa dicintai oleh Yesus" ucapku.
"Kisah kita lucu ya, indah saat remaja. Oiya, dulu aku belum sempat berterimakasih atas cinta dan ketulusan yang kamu berikan. Terimakasih banyak Sa, eh maksudku Suster"
Hahahaha, kami tertawa bersama.
"Sama sama frater, aku juga berterimakasih"
"Halo suster, frater, menarik juga cerita kalian, ternyata dulu kalian adalah sepasang kekasih, tetapi kini sudah berada dalam kasih lewat doa." Seorang gadis tiba tiba muncul dari arah belakang dan membuatku dan frater Yugo terkejut.
Ternyata dia adalah adik kelas kami sewaktu SMA, dia tahu bahwa dulu kami memiliki hubungan.
"Foto dulu geh suster, frater, ceritanya bisa menginspirasi pasangan lain yang putus cinta" suruh gadis itu.
Aku dan frater Yugo pun berfoto, kata gadis itu, ia akan mempostingnya di Instagram agar seluruh dunia tahu akan kekuatan kasih Yesus.
"Saya bangga punya mantan seorang calon Romo" ujarku pada frater Yugo.
"Saya pun bangga memiliki mantan seorang biarawati" balas frater Yugo.
TAMAT
Halo sahabat Wattpad, novel Ayo Jatuh Cinta berakhir sampai disini. Singkatnya, inilah cerita pasangan yang mengakhiri hubungannya karena menjawab panggilan Tuhan.
Terimakasih sudah mengikuti perjalanan Asa dan Yugo. Mohon maaf bila ada kesalahan kata yang kurang berkenan.
Semoga menginspirasi.Lampung tengah, 8 Februari 2021
01.04
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓
Novela Juvenil"Sa" panggil Yugo. "Apa" jawabku deg degan. Kenapa tiba-tiba suasana jadi menegangkan gini. "Saat ini gue ga lagi jatuh cinta" Yugo diem. Gue mikir dia ga mau pacaran. Tapi dia lanjut ngomong "tapi bangun cinta, dan itu sama Lo Sa." Deg Jantung gue...