Pagi ini matahari baru terbit, tapi kamar Viona sudah berisik sekali. Viona terbangun dari tidurnya dan duduk dengan mata setengah mengantuk. Viona mematikan jam bekernya yang sejak tadi berbunyi. Lalu ia menatap ke arah jendela kamarnya yang malah terbuka – pasti gara-gara kemarin mikirin Marvin mulu, jadi Viona lupa untuk menutup jendelanya lagi.
Viona tersenyum-senyum, karena ia habis memimpikan seseorang yang pernah memeluknya selain ibunya, yang tak lain adalah Marvin. Ia bermimpi, kalau Marvin menyukainya dan menembaknya ditengah lapangan sekolah. Tapi kayaknya, itu akan tetap menjadi khayalan semata. Sebab mana mungkin Marvin bisa seromantis itu, dia aja orangnya nggak mau ribet.
" Kok gw jadi baper gini ya? Atau jangan-jangan, Marvin juga baper kaya gw lagi?" gumam Viona tidak jelas.
Sebuah ide cermelang terlintas di kepala Viona.
" Gw buatin makanan kesukaannya aja kali ya? Biar dia makin baper ke gw." Viona tersenyum- senyum, membayang-bayangkan kalau nanti Marvin menyukai dirinya.
" Tapi gw nggak tau, makanan ke sukaanya apaan?" Viona melamun, memikirkan makanan apa yang Marvin suka. "Gw tanya Arfan aja kali ya? Oh iya, kenapa dari tadi enggak kepikiran ya?"
Viona mengambil ponselnya yang berada di meja sebelah kasurnya. Viona mulai membuka layar ponselnya dengan di gesekkan ke atas. Kemudian ia memencet kontak Arfan untuk mengirim pesan. Viona melihat kalau kontak Arfan sedang online, ia lansung buru-buru mengetik sebelum Arfan off, tapi usahanya sia-sia Arfan sudah keburu off.
Viona: Arfan
Arfan yang sedang asik membaca novel lewat ponselnya, tiba-tiba ia mendapatkan notifikasi dari layarnya lagi. Arfan pun langsung memencet notifikasi yang ada di atas layarnya, ia pikir itu chat dari temennya yang ingin meminta kunci jawaban lagi. Ternyata dugaannya salah, yang chat dirinya bukan temannya melainkan nomor yang tidak dikenal.
Apa? :Arfan
Ini siapa ya? :Arfan
Viona: Ini gw Viona
Ouhh, ada apa kak nge chat aku? :Arfan
Viona: Hmmm, aku mau nanya sesuatu boleh?
Boleh, nanya apa? Soal kak Marvin ya? :Arfan
Viona: Hehehehe, iya
Emang mau nanya apa kak? :Arfan
Viona: Makanan kesukaan Marvin apa Fan?
Cieee yang lagi pengen PDKT sama kak Marvin! :Arfan
Makanan kesukaan kak Marvin banyak kak! Mau aku sebutin satu-satu kak? :Arfan
Viona: Sebutin satu aja Fan, yang paling Marvin suka
Setau aku si, kak Marvin lebih suka makan cake yang dalemnya coklat :Arfan
Sebab, waktu kedatangan paman kak Marvin keliatan doyan banget :Arfan
Viona: Ouh begitu ya Fan
Viona: Makasih ya Fan!
Sama-sama kak :Arfan
Viona turun dari tempat tidurnya dan lansung bergegas menuju dapur. Iatak lupa untuk membawa ponsel, yang nanti akan digunakan buat searching googledan buat melihat jam. Langkahnya panjang-panjang, rambutnya yang teruraibergoyang-goyang. Ia harus cepat. Takut ia tidak sempat Mandi dan akanterlambat sekolah.
***
Sesampainya di dapur, Viona buru-buru mengambil cemlek dan mengikatnya di belakang punggungnya. Lalu Viona meletakkan ponselnya di atas meja dengan layarnya yang sedang berada di YouTube. Lebih tepatnya, Viona sedang menonton tutorial cara membuat cake coklat yang enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVIONA {On Going}
FantasyKamu yang hadir lewat mimpi tanpa aku sadari kamu ada di duniaku. Kehadiran kamu di dunia ku seperti sudah ditakdirkan dan mimpi ku seperti sebuah petunjuk. Dengan adanya dirimu membuat dunia ku yang semula gelap kini menjadi terang. Serta menguba...