Pagi yang Menakjubkan

5 1 0
                                    


Khaylila mulai terbangun dari tidurnya, ia segera membuka tirai jendelanya. Terlihat gelap belum beranjak dari bumi tempatnya berada. Ia mencoba mengambil ponselnya, dan segera membukanya. Layar ponselnya masih terlihat gelap, ia baru teringat jika ponselnya kehabisan baterai dan belum sempat untuk mengisi daya. Setelah mengisi daya ponselnya, ia segera beranjak menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama, ia kini tengah berdiri di depan cermin mencoba menyisir rambutnya. Setelah siap ia segera mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

Alangkah terkejutnya ketika Khaylila mendapati seorang lelaki tengah tertidur pulas di sofa. Terlihat raut wajahnya begitu teduh. Tanpa ia sadari, Khaylila tengah tersenyum sambil memandang wajah lelaki yang tengah terlelap itu.

"Khaylila?" Begitu terkejutnya Candra ketika mengetahui Khyalila tengah memandanginya.

"Eh, em, udah bangun?" Tanya Khaylila yang tak kalah terkejutnya ketika mata Candra sudah terbuka lebar dan menyadari dirinya yang sedang menatap wajah tampannya.

"Yuk berangkat!" Ajak Khaylila.

"Masa iya harus berangkat kaya gini?" Ucap Candra melihat dirinya yang belum siap.

Khaylilapun memutuskan untuk untuk menunggu Candra yang sedang mandi. Ia baru menyadari mengapa Candra tidur di tempatnya. Ia tertidur ketika perjalanan pulang semalam. Namun Candra tiba-tiba saja sudah terlihat rapih keluar dari kamar mandi.

" Yu!" Ajak Candra.

"Udah?" Tanya Khaylila bingung.

Candra mengangguk, Khaylila segera megikuti Langkah panjang Candra yang berada di depannya.

Seperti biasanya Candra mengantar Khaylila sampai di kelas. Namun setelah kepergian Candra khyalila segera keluar kelas dan menuju kamar mandi, tidak lama ia segera Kembali ke kelasnya, namun ia menemukan seseorang yang nampak tak asing baginya.

Seseorang lelaki dengan gitar di pungggungnya segera berjalan cepat ketika mengetahui ada seorang yang mengikutinya sedari tadi.

"Hei..." Panggil Kyailila.

Langkah lelaki itu terhenti sesaat, namun segera beranjak pergi lagi.

"Tunggu!" Ucap Khaylila lagi.

"Khaylila?" Panggil Candra.

Khaylila terkejut mengapa lelaki itu masih berada di kampusnya. Candra memberikan ponselnya yang tertinggal di dalam mobil. Setelah itu Candra segera beranjak meningggalkan Khyalila Kembali. Namun baru beberapa langkah Candra membalikkan badannya.

"Siapa lelaki itu?" Tanya Candra.

Khaylila diam, mencoba mencerna maksud pertanyaan Candra.

"Lelaki yang tadi kamu ikuti," ucap Candra memperjelas maksudnya.

"Oh, dia temanku." Jawab Khaylila asal.

Khaylila tidak bermaksud untuk membohongi Candra, tapi entah mengapa ini begitu sulit untuk dijelaskan. Walaupun ia belum mengetahui nama lelaki itu, semoga kedepannya ia benar-benar akan menjadi temannya seperti apa yang ia katakana pada Candra saat ini. 

Khaylila's SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang