"Sial, sudah semakin malam." gumam Jimin pada dirinya sendiri saat dia melihat ke langit.
Rosé segera mengarahkan senter yang dia dapatkan di pos satpam dan memberi isyarat agar tetap tenang.
Lalu satu persatu dari mereka keluar dengan Jungkook di paling depan, lalu di susul oleh Rosé dan Jimin yang mengikuti.
Sekolah dasar tersebut memiliki tiga gedung berdampingan tanpa tingkat.
Mereka bertiga berjalan cepat tapi hati-hati, dan mengambil jalan pinggir gedung sehingga para zombie tidak menyadari.
Meski mereka berjauhan, tapi masih bisa melihat satu sama lain, dan memilih untuk tidak berpisah.
Tidak lama kemudian, mereka sampai lah di salah satu gedung terdekat.
Berhenti sejenak untuk mengatur napas. Bahkan sebelum Rosé menenangkan dirinya, kedua laki-laki itu mulai berjalan lagi.
Walaupun dia masih terengah-engah, Rosé dengan cepat mengejar dan kemudian menarik tudung jaket Jimin.
Terkejut, Jimin memandang Rosé yang langsung menurunkan tangannya dan mengangkat alis.
Mereka terus berjalan, tapi sekarang dengan langkah yang lebih lambat karena mengecek setiap ruang kelas yang mereka lewati.
"Ruangan apa ini?" pertanyaan keluar dari mulut Jungkook.
Dibandingkan dengan ruang kelas yang mereka lewati sebelumnya, ini berbeda. Seperti pintu dan jendela.
Rosé mendongak lalu menyenteri papan yang dipasang di atas pintu.
"Ruang arsip, mereka mungkin ada di dalam."
Jungkook menoleh padanya, "Jendela ruang kelas sebelumnya lebih lebar dan tidak memiliki tirai."
Rosé mengangguk dan berbisik juga, "Ya. Jika aku disuruh memilih, ruang arsip adalah tempat persembunyian terbaik di sini."
"Cepatlah, tidak perlu berdiskusi--"
Jimin mengerutkan kening ketika keduanya menoleh secara bersama lalu memberi isyarat agar dia diam.
Saat Rosé mengangguk, Jungkook perlahan memutar kenop pintu.
Dialah yang pertama mengintip dan masuk.
"Kosong." kata Jimin malas, lalu duduk di salah satu kursi putar.
"Ini sekolah dasar. Kalau di luar ada kerusuhan, guru akan keluar karena anak-anak adalah tanggung jawabnya."
"Lalu dimana mereka?" Jungkook menyisir rambutnya ke belakang.
"Kita belum melewati semua ruangan di sini, di luar gelap. Dan kita hanya punya satu senter."
Rosé menggigit kuku nya seraya berfikir, dan juga kakinya terus berjalan mondar-mandir.
"Kakak mu bilang tadi kalau dia bersama beberapa anak. Tidak mungkin mereka akan menetap di ruangan di mana anak-anak bisa melihat zombie di luar."
"Singkatnya ruangan itu pasti memiliki tirai."
Rosé seketika berhenti sejenak lalu tersenyum, "Pemikiran yang bagus. Ayo pergi."
Jimin juga berdiri dan kemudian menepuk bahu Jungkook, "Aku tidak tahu kalau kau bisa berfikir seperti itu. Dua poin."
Jungkook mengerutkan kening lalu mengikuti keduanya keluar dari ruang arsip.
Seperti yang dikatakan Jungkook, mereka hanya melewati ruang kelas tanpa mengecek seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Apocalypse ✔
FanfictionRoséanne park. Seorang gadis berusia 20 tahun yang berani mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan orang lain di situasi yang sangat genting. Zombie apocalypse Dimulai dari kampusnya sendiri hingga dia bepergian ke luar kota sekalipun demi menye...