32. Selalu Dendra

10.5K 867 46
                                    

Follow, vote, comment 💓

Sebelum baca, siapkan hatinya dulu, ya!

🎧Shawn Mendes, Camila Cabello - Senorita.

----------

Karina menatap Megan dengan takut-takut. Kini, kedua tangannya sudah di pegang kuat oleh Raisa dan Elsa. Sehabis kepergian Katline tadi, ketiga siswi tidak berakhlak itu tak segan-segan langsung menyiksa dirinya.

Dimulai dari rambut panjangnya yang di jambak, lalu berakhir dengan tubuhnya yang di siram dengan air. Alhasil, baju seragamnya jadi basah kuyup saat ini.

Badan Karina sudah bergetar hebat. Selain karena kedinginan, ia juga sangat ketakutan. Air matanya pun tak kunjung berhenti menetes sedari tadi.

"Sa, guntingnya mana?" tanya Megan kepada Raisa.

"Bentar deh," jawab Raisa sambil merogoh salah satu saku roknya dengan sebelah tangan. "Nih," ujarnya setelah dapat.

Dengan cepat Megan pun menerimanya. Senyumannya mengembang puas. Membuat Karina jadi semakin ketakutan.

"Ja-jangan," lirih Karina Ketika Megan menghampirinya sambil menyeringai.

"Sttt..." bisik Megan. Gadis itu sudah berdiri di hadapan Karina. Rencananya saat ini adalah menggunting rambut panjang gadis itu.

"Pegangin tangannya yang kuat, dong!" decak Megan pada kedua temannya. Pasalnya, Karina benar-benar tidak bisa diam.

"Hiks, a-aku mohon ja-jangan," lirih Karina. Tentu saja tidak dihiraukan oleh Megan sama sekali.

Tangisan Karina semakin pecah ketika rambut panjangnya perlahan mulai berjatuhan. Megan memotong rambut panjangnya dengan sangat asal-asalan. Sehingga membuat rambut gadis itu jadi panjang sebelah dan tidak rapi.

"Hiks, hiks ...." Karina semakin terisak keras.

"Botakin jangan?" tanya Megan sambil menatap kedua temannya bergantian.

Elsa mengangguk. "Boleh juga, abis itu kita viralin!" serunya menimpali.

"Gue setuju juga, tuh!" sahut Raisa ikut-ikutan.

Senyuman Megan merekah. "Oke, diam, ya, cantik." Megan kembali menarik rambut Karina untuk ia potong.

Karina tidak melawan, bukan karena ia tidak ingin. Ia hanya sudah lelah. Lagian, mau melawan pun juga akan percuma. Saat ini, yang bisa Karina lakukan hanyalah menangis sambil terus memanjatkan doa agar ada seseorang yang datang untuk menolongnya.

"Rambut lo cantik juga, kalah gue. Perawatan di mana?" Megan bertanya di sela-sela aksinya. Namun Karina tidak menjawab.

"Heh! Budeg lo?!" sentak Megan. Kali ini, Karina berhasil mendongak dan menatapnya dengan matanya yang berair.

"Le-lepasin aku, kak."

Megan memutar bola matanya malas. Bukan itu yang ingin Megan dengar dari mulut Karina. "Gue tanya apa, lo jawab apa, tolol!" makinya.

"A-aku salah apa, sih, sama kalian?"

Pertanyaan Karina barusan berhasil membuat sudut bibir Megan terangkat. Kini, gadis cantik dengan dandanan menor itu sudah menatap wajah Karina.

"Lo sebenarnya nggak ada salah apa-apa sama gue," jawab Megan. Karina jadi tercengang. Kalau tidak ada salah mengapa ia di bully seperti ini?

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang