part 13

1.7K 106 1
                                    

Zico berjalan memasuki kelasnya. Hari ini memang seluruh kelas jamkos, karena ada rapat. Jamkos adalah kata kata yang paling di tunggu oleh para murid, hanya dengar kata jamkos dari guru, itu sudah seperti menikmati surganya para murid.

Seperti sekarang ini, kelas Zico sangat berisik, para murid melakukan kegiatan sesuka mereka, ada yang bermain game, ada yang ghibah, pasti itu adalah kaum hawa, ada yang buka buku, itu berlaku untuk si kutu buku, ada juga yang keluar kelas, dan masih banyak lainnya.

Kini Zico berjalan menuju ke arah para sahabatnya berada, yaitu ke bangku tempat duduk mereka. Langkah yang gontai mengiringi perjalanannya, tak lupa tangan yang di masukan ke dalam saku celana menambah aura kewibawa nya.

"Wah bro, udah Lo urus cewek Lo?" Tanya Riski yang melihat batang hidung Zico yang mendekat ke arah mereka.

"Dia bukan cewek gue." Ketus Zico sambil menatap datar Riski, lalu dia pun ikut duduk di kursinya.
"Lo ngapain  urusin hidup orang?"

"Bercanda gue zic, serius amat Lo." Riski menepuk pundak Zico bertanda jika tadi ucapannya hanya lelucon.

"Bukan mau urus hidup orang, cuma gue kagum aja sama sifat Zelin, gila bro berani banget dia." Ucap Riski dengan senyum penuh memuja Zelin.

"Bener ris, damage nya nusuk ke jantung." Yuda beradegan seakan akan dirinya kena panah yang tepat menusuk jantungnya.
"Beuhhh gila mans."

"Zelin memang gila, cewek baru aja langsung dia bully." Sahut Noval yang menimpali pembicaraan mereka.

"Itu sih salah cewek tadi, siapa suruh dia memberi minum ke Zico, sudah tahu pawangnya bringas masih saja mau deketin Zico." Riski membela Zelin, karena baginya Zico sangat cocok dengan Zelin walau karakter mereka bertolak belakang. Tapi apa salahnya kan? Cinta kan harus saling melengkapi!

"Cih, bukannya Lo tadi yang nyuruh buat ambil minuman tersebut." Noval berdecih sambil menatap sinis Riski.

"I,, itu a,, anu tadi gue kasihan aja lihat Zico yang kehausan." Alibi Riski sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi gue tetep tim Zelin garis keras," Tegas Riski.

"Halah, alesan saja lo!" Balas Noval sambil memukul kepala Riski.

"Nggak cuma Lo aja kita juga tim Zelin." Sahut Yuda yang juga setuju dengan Riski. Karena menurutnya dua makhluk tersebut sangat cocok. Yang satu pembuat onar, dan yang satu pecinta damai. Serasi bukan?

Zico yang melihat perdebatan para sahabatnya ini hanya memutar bola matanya malas. Di sini yang punya masalah dia, tapi kenapa para sahabatnya yang ribut. Zico tak habis fikir dengan tingkah mereka, bahkan dia  sampai sampai menggeleng gelengkan kepalanya. Zico tak habis fikir dengan mereka, yang punya perasaan dia kenapa mereka yang mengatur ngatur perasaan mereka.

"Yang punya masalah gue kenapa kalian yang pada ribut." Ucap Zico tiba tiba di tengah perdebatan para sahabatnya.

Merekapun terdiam setelah mendengar suara Zico, lalu tatapan mata mereka menatap si empu yang tadi berbicara.

"Lagian selera kalian kenapa rendah sekali." Ucap Zico sambil menatap remeh para sahabatnya tersebut.

Tiga cowok ini pun di buat cengo oleh ucapan Zico barusan. Tadi dia bilang apa, selera mereka rendah, yang benar saja. Ketiga sahabatnya ini nggak habis fikir sama pikiran Zico barusan. Zelin dibilang rendah, terus yang berkelas menurut Zico itu seperti apa? Seperti Cleopatra. Ya kali Cleopatra, melihat wajahnya saja belum pernah.

"Zico yang dinginnya ngalahin benua Antartika, gini gue mau tanya?"

"Maksudnya selera kita rendah itu gimana ya? Mohon penjelasannya." Ucap Riski yang sudah jengkel dengan Zico. Dia nggak terima dengan ucapan Zico barusan, itu sama saja merusak harga dirinya. Sama saja dia merendahkan doi nya, karena doi nya adalah pilihannya.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang