KU UNTUKKAN UNTUKKU

1K 68 22
                                    

"Vi...kamu bentar lagi khatam, planningmu kedepannya apa?", tanya sifa yg kepo dg rencana alvi.
"Hmm...aku belum berani bilang fa, sekalinya saja, yang penting pelan pelan tak selesain dulu segala tanggunganku..baik ngajiku ataupun kuliahku", ucap alvi mantap.
"Yaudah phi..aku dukung segala keputusanmu, kita memang boleh berencana, tapi kita harus tetap bisa legowo dengan segala keputusan yg diatas", ucap sifa bijak.

******
"Angan suka sama alvi?",tanya umi setelah tubuh balya tak lagi terlihat.
"Umii...alvi memang cantik mi, tapi angan tidak lebih dari menganggap sebagai calon adik ipar",jawab anggan tegas.
"Maksudnya calon adik ipar itu gimana mas?", ucap umi rosyidah masih bingung.
"Mi..putra umi muhammad balya Al-fikri itu suka sama alvi mi, masa umi tidak memperhatikan?", ucap angan sedikit kesal.
"Hmm..begitu", respon umi rosyidah ala anak muda.
"Umi setuju?",selidik anggan.
"Lihat saja tanggal mainnya", jawab umi rosyidah sembari berlalu dengan gaya yu neng yg lagi viral.
"Astagfirullah...abii...!! Umi kok jadi alayers begini", teriak angan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

****
"Angan, balya..!", timbal abah jami'.
"Iya abah", jawab angan mendekat ke arah suara abah jami' Yang diikuti balya.
" abah mau matur serius, sama kalian berdua, terutama sama kamu mas".
"Enggeh bah", ucap angan dengan tutur kata yg lembut. Karena dalam keluarga abah jami' memang sangat menjunjung tinggi adab  putra putranya, bahkan juga para santrinya.
"Umurmu berapa mas?", tanya abah jami', yg spontan membuat angan sedikit kaget.
"26 tahun bah, wonten nopo bah", angan memberanikan diri bertanya mengapa abahnya tiba tiba membahas usianya.
" sudah waktunya mas, segera mas sempurnakan separuh ibadahmu", pinta abah pada anggan yang disaksikan oleh adiknya, balya.

"Abah carikan mawon, siapa yang pantas jadi partner hidup angan bah, anggan tidak berani cari sendiri bah, takut nanti mboten sesuai dengan kriteria abah sama umi", jawab angan yang terus menunduk dan tidak berani menatap wajah abahnya.
"Ya yg mau menjalin kerjasama iku kamu mas, bukan abah sama umi, masa nyuruh abah yg nyariin", jelas abah jami' sembari menyeruput kopi hitamnya.

"Mboten nopo bah, angan percaya dengan pilihan abah sama umi", tegas anggan pada abahnya.

"Abah ada gambaran mas, semoga mas cocok, setelah kamu dapat, nanti semoga balya juga dapat segera menyusul", terang abah jami' pada kedua putranya.
"Abah itu khawatir, klw nanti kalian terlalu asik sendiri, sampai lupa usia dan bahkan lupa dengan tugas kalian kedepannya, kalian itu penerus abah, yang bakal menjadi orang yg insyaallah menjadi panutan masyarakat, dan juga harus memberi keturunan sebagai penerus kalian kelak, abah sudah berhasil mendidik kalian berdua, maka sekarang kalian gantian yang menjadi pendidik untuk anak anak kalian berdua, dan juga menjadi pendidik untuk istri kalian", tutur abah jami' menasehati kedua putranya.

"Enggeh bah, kulo faham bah",jawab angan.

"menawi angan pareng ngertos bah , abah mau menjodohkan angan kaleh sinten?",  kali ini anggan mengumpulkan keberaniannya untuk menatap wajah abahnya.

"Alvi, Nur alviatul qolbi", abah jami' menyebutkan salah satu santrinya yang membuat hati putra keduanya merasakan kecewa.

"Nuwun sewu abah"
"Iya le",jawab abah pada balya yang akhirnya membuka suara.

"Sepuntene bah, kulo..kulo nopo pareng? semisal santrinipun abah engkang asmanipun Nur Alviatul Qolbi..."suara balya terhenti, degub jantungnya tak karuan.

"ku untukkan  untukku bah?"

*****
Doakan semoga selalu punya topik yg manis buat ditulis ya..
😄 btw..ada bahasa jawabnya, semoga faham ya...hihihi

my coldest ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang