Chapter nine

3.8K 298 12
                                    

Sebenernye author pen nanya ma kalian , tapi lupa pen nanya ape...

Yaudah lah ya gajadi lupa serius...

Yok dah mari dibaca sayangg eh upss iya sayangg....

Mansion winrina

Malam pun tiba, winter bangun terlebih dahulu ia tersadar hari sudah gelap.

Kemudian melihat kesamping ada gadis yang masih betah menaruh bibirnya di nipple nya dan tidak terlepas sama sekali juga tangannya yang memegang bagian depan perut nya.

Winter tak membangunkan Karina , ia menatap wajah tegas Karina yang terlihat sedikit tampan. Ketika winter mengelus wajah tersebut ada pergerakan dari Karina.

Karina membuka kedua matanya, sebelum itu ia merasa bibirnya seperti menempel di sesuatu yang kenyal dan ketika matanya terbuka ia terkejut karena bibirnya masih menempel pada nipple winter.

" Kkkkk,mukamu memerah ada apa sayang " winter terkekeh sembari menggoda Karina.

" yakhh mengapa wajahku memerah huahhhh aku sangat malu sekarangg " batin Karina.

" sayangg kau memikirkan apa? " Tanya winter

" Ehh..mmm...ti-dak ada sayang " ucap Karina gelagapan

Winter sebenarnya tau kekasihnya itu sedang malu karena perbuatannya sendiri.

" Eum...sayang kita makan di luar ya " tanya Karina.

" Yapp,tunggu aku ingin bersiap dulu di kamarku "

Karina mengangguk , Winter pun segera bergegas pergi ke kamarnya untuk bersiap.

" Sayangg...cepatlah jangan lama² bersiapnya nanti keburu malam "

" Sabarrrr...aku tengah memilih pakaian sayanggg " teriak winter dari kamarnya.

Karina mendengus kesal mendengar jawaban winter. Ia kembali menduduki sofa itu sambil memasang wajah kesal.

Setelah menunggu hampir setengah jam winter keluar dengan pakaian yang sedikit membuat mood Karina berubah.

" Ganti pakaianmu atau kita tidak jadi pergi " ucap Karina dingin.

" Apa yang salah sayang ? , Ini terlihat sopan saja "

" Sopan yang bagai mana hahh!,ini sudah malam mengapa kau memakai pakaian kurang bahan seperti ini "

" Aishh...yayaya aku akan menggantinya "

Skip

Didalam mobil itu hening hanya ada lantunan musik yang terpasang disana.

Winter sedang kesal pada Karina , mengapa ia mood nya berubah tiba² , hanya masalah pakaian saja ia sampai marah.

Biasanya pun ia tak pernah mengomentari pakaian yang winter kenakan.

Karina sedikit melirik ke samping melihat wajah winter yang sedang merajuk kesal kepadanya.

" Sayang "

" Babyhh "

" Sayanggg...liat aku dulu "

Winter tak menanggapi panggilan Karina ia terus menahan dirinya untuk tidak luluh dengan Karina.

" Sayangg...my baby chick tolong tatap aku dan dengar penjelasanku "

Winter menghela nafasnya kasar.

" Apahh ! "

" Dengar, aku melakukan itu karena aku gamau tubuh kamu terlalu terbuka sayang dan ini juga sudah malam akan sangat dingin jika memakai pakaian tadi "

marriage agreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang