52

113 26 12
                                    

"War Building, section C. Done,"

"Artificial Forest. Done,"

"Need a little help in Quarantine Building!"

"Core in Professor Lee's Room. Done,"

Taeyong mengangguk kuat, "Ayo! Sekarang giliran kita!"

"Tunggu! Kau tidak lihat beberapa profesor masih berkeliaran di sini?" kata Heejin sambil menunjuk ke sekitar.

Ya meskipun tempo hari keduanya bertengkar, Taeyong dan Heejin sudah terlanjur berada di tim yang sama. Mau tidak mau mereka harus tetap menjalaninya kan?

"Kita bisa membunuh mereka satu persatu," kata Taeyong seraya mengeluarkan senapan hologramnya.

"Kau gila?! Jumlah mereka sangat banyak! Kita bisa mati dikeroyok nanti!"

"Lalu apa?! Kau mau menunggu sampai kapan?! Kita tidak bisa mengulur waktu seperti ini!" seru Taeyong tertahan.

Heejin menatap Taeyong kesal, "Tapi kalau kita mati, tidak ada yang akan menghancurkan core di ruangan Jungkook!"

"Kalau kita tidak ambil resiko, tidak akan ada yang menghancurkannya. Kau pikir dengan kita berdiam dan menunggu, core itu bisa langsung hancur hah?!"

"Kau kenapa sih—"

"KAU YANG KENAPA! APA KAU TIDAK SADAR KALAU KAU BERUBAH SEJAK HYUNJOON DAN JENO MENGHILANG?! Aku benar-benar tidak paham dengan motifmu ini!" seru Taeyong.

Heejin merotasikan bola matanya, "Oke terserah. But thanks a lot 'cause you made them looking at us right now,"

Taeyong langsung memutar badannya dan puluhan profesor itu tengah menatap ke arah mereka.

Sial! Emosinya meluap hingga membuatnya lupa akan keadaan.

"Bagus. Sekarang kita tidak punya pilihan lain selain melawan mereka," kata Taeyong sambil menarik pelatuk senapan hologramnya.

"Cih! Arogan! Tunggu saja sampai waktu itu tiba!"

"Cih! Arogan! Tunggu saja sampai waktu itu tiba!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AW! Sunwoo, lu nginjek kaki gue!"

Sunwoo langsung mengangkat kakinya, "Eh maap khilap,"

"Khilaf matamu!"

"Ssstt... Tidak bisakah kalian diam untuk beberapa saat?" keluh Guanlin.

"Nggak," jawab Renjun dan Sunwoo bersamaan.

Guanlin menghela napasnya kasar dan memilih untuk membiarkan kedua lelaki itu saling berseteru di belakang.

"Apa kita hampir sampai Dokter Park?"

Chanyeol mengangguk, "Sedikit lagi. Jika kau bisa melihat pintu besi di depan sana, itulah tempat core berada,"

Dan memang benar kata Chanyeol, tidak ada 1 menit, mereka sudah berhenti di depan pintu besi yang sudah tertutup oleh sulur-sulur dan karat.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang