8. Rumah sakit

36 19 41
                                    

"Bulan depan gue balik, Lo tunggu gue aja,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bulan depan gue balik, Lo tunggu gue aja,"

"Gue harap Lo datang secepatnya,Bu. banyak banget masalah dalam hidup gue," Desahan nafas itu ia hembuskan, ia sudah lelah dengan drama hidupnya ini.

"Bagiamana keadaan Sivie, Dra?" Indra melirik sosok yang tengah berbaring di bangsal, ia mendesah merasa kasihan, dan bersalah.

"Dia belum ada perubahan Bu, gue gak tahan lihat dia kayak gitu,"

"Lo tenang aja, disini juga gue bantuin Lo buat cari tahu semua masalah yang kini menimpa lo, Lo percaya sama gue, semua akan baik-baik saja," Ia sedikit lega ketika mendengar kalimat itu, ia sedikit kehilangan beban hidup.

"Makasih Bu, gue harap semuanya berlalu,"

"Gue matiin dulu teleponnya, makasih atas bantuannya Bu," Sambungan telepon kedua orang itu terputus, ada perasaan lega dan sedikit takut, ini bukan masalah biasa, ini masalah yang sangat luar biasa.

****

Sepulang sekolah Nessa menyempatkan diri menunggu di parkiran, siapa lagi yang ia tunggu jika bukan sosok menyebalkan itu, Randu Geovano.

Tak lama sosok itu muncul dari gedung sekolah, Nessa menegakkan tubuhnya ketika Randu sudah tiba di samping motornya.

"Randu!" Sapa Nessa setengah berbisik, Randu menoleh dengan wajah dinginnya.

"Kue yang kemarin!" Nessa menunjuk tasnya yang di dalamnya sudah ada kue yang ia maksud.

"Gak perlu," Nessa spontan membulatkan matanya ketika mendapat respon seperti itu, Nessa sudah capek-capek membuat kue dan dengan enaknya Randu menolak.

Motor sport itu melaju menjauh dari khawasan sekolah, benar-benar tidak peduli dengan Nessa, Nessa mendesah sebal dengan tingkah menyebalkan cowok itu.

Perlahan ia melangkah keluar mencari angkot ke arah rumahnya, untuk hari ini suasana hatinya benar-benar kacau, entah kenapa pikiran negatif terus menggerogoti pikirannya tentang sosok ayahnya yang terlihat aneh.

"Masa gue curiga sama bokap sendiri, dia gak mungkin main di belakang bunda," Gumamnya.

pip...

Suara klakson motor membuat Nessa tersentak kaget, hampir saja ia terjatuh akibat pengendara motor itu yang dengan sengaja membunyikan klakson bertubi-tubi.

Sosok itu turun dari motornya menghampiri Nessa yang kini berdiri mematung sembari memegang dadanya takut sewaktu-waktu ia kena serangan jantung tiba-tiba.

"Makanya kalau jalan itu jangan di tengah jalanan, kalau ketabrak gue yang repot," Nessa berusaha menahan emosi mendengar tanggapan tak berkemanusiaan itu dari sosok di depannya.

"Sekarang ikut gue, sesuai janji Lo kemarin," kampret, umpat Nessa dalam hati. Siapa yang tidak sebal dengan tingkah cowok yang sangat menyebalkan ini.

X-Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang