malam jum'at nih.
janlupa vote + komennya.
nggak ada jumpscare, tenang aja.***
Aku membuka pintu yang sedari tadi terus mengeluarkan bunyi bel. Ternyata yang bertamu adalah Renjun-ge bersama dua temannya, Lucas-ge dan Kun-ge.
Renjun-ge adalah sepupuku asal kalian tahu, tempat tinggalnya juga di sekitar sini. Dia selalu menemaniku seperti ini tiap hari sepulang kami sekolah karena tahu aku kesepian dan kebetulan sekarang ia membawa temannya. Jangan tanyakan orang tuaku, mereka sibuk bekerja mencari uang. Aku dan Renjun-ge sama-sama anak tunggal dan bernasib yang sama juga, setiap hari kami kesepian di rumah. Jadi tidak ada masalah jika ia mendatangiku atau membawa temannya sekaligus.
Sekarang mereka memilih untuk bermain game online menggunakan jaringan internet rumahku. Aku tidak ikut karena aku memang tidak memainkannya.
Renjun-ge berkali-kali meminta kepadaku untuk memesankan makanan via jasa antar online. Tapi aku tidak menurutinya. Bukannya pelit, hanya saja aku malas. Kalau aku mau, kuberi mobil sekarang juga pada mereka pun bisa, tapi itu tidak mungkin, atau aku yang dikeluarkan dari kartu keluarga. Aku hanya menyediakan berbagai makanan ringan untuk mereka. Tidak banyak, hanya sekotak coklat dari Belgia yang dibeli orang tuaku sehabis dari sana dan beberapa buah seperti pisang, anggur merah dan apel.
Aku bergabung hanya melihat layar handphone mereka, ikut melihat tanpa bermain. Dan kadang aku ber yaaah panjang saat melihat kesalahan mereka dalam permainan.
Dan sekarang aku kembali bosan. Percuma mereka kemari jika tak berguna.
"Cuacanya sedang sangat panas. Bisakah kau membawakan kami beberapa es krim, Le?" pinta Renjun-ge.
Aku mengangguk dan segera menyusuri seluruh lemari pendingin di rumah ini yang totalnya lima lemari pendingin. Sialnya semua es krim telah habis. Aku baru ingat kalau memang sudah habis tiga hari lalu dan aku belum menyetoknya lagi.
"Habis. Sudah tidak ada lagi. Yasudah aku keluar saja. Mau yang bagaimana?" aku bertanya.
"Terserah kau saja. Yang penting dingin," jawabnya masih tidak beralih dari layar handphone.
Aku segera keluar. Tujuan utamaku adalah kedai Paman Yao.
Paman Yao memiliki seorang putri bernama Yenny yang merupakan teman semasa kecilku. Bisa dibilang aku menyukainya. Kepangan rambut sederhana di kepalanya dengan wajah yang manis membuatku jatuh hati. Hanya saja aku tidak berani bilang pada siapapun tentang perasaanku.
Sayangnya sejak memasuki sekolah menengah atas, kami jarang bertemu dan aku putus kontak dengannya.
Dan saat aku sampai, aku sudah disambut dengan kelembutan wajah Yenny. Ciptaan tuhan yang satu ini memang benar-benar membuatku mabuk setiap mata kami beradu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOCITY Oneshot.
Fanfiction- Taeil - Johnny - Taeyong - Yuta - Kun - Doyoung - Ten - Jaehyun - Winwin - Jungwoo - Lucas - Mark - Xiaojun - Hendery - Renjun - Jeno - Haechan [✔] - Jaemin - Yangyang - Shotaro - Sungchan - Chenle [✔] - Jisung gue tebak, lo baca nama-nama ganteng...