18. sit down

3.4K 350 54
                                    

TYPO MY TYPE_


Omegaverse
Mpreg

🍁🍁🍁




Langkah lebarnya membuat semua murid beringsut mundur memberi jalan. Raut wajahnya yang tak rama juga tubuhnya yang terlihat sekeras baja cukup membuat mereka ngeri. Dia memang rupawan juga tampan tak sering juga terlihat manis menggemaskan. Namun sekarang lain cerita, si julukan macan itu tampaknya ada yang mengganggu.

Pintu ia dorong kasar hingga yang berada di dalam menatapinya dengan pandangan heran. Langkahnya kembali menuju seseorang yang berada di meja bertuliskan ketua osis, ya, ini rapat osis, tapi orang ini mana peduli. Dia langsung maju dan menarik kerah pemuda yang sedari tadi ingin ia habisi rasanya.

"KAK MARK!!!" pekikan murid lain terdengar saat dirinya mencengkram kerah si ketua osis.

"Jeno ngapain sih lo, lepasin kak Mark!" Seru seseorang di sampingnya.

Dia-Jeno menoleh, menatap pada orang yang mencoba menolong Mark. "Diem lo!" Ancamnya dengan telunjuk yang mengacung pada murid itu. Seketika ia ketir.

Fokus Jeno kembali ke orang yang dalam cengkramannya. "Lo capek sama gua atau gimana?" Jeno bertanya dengan nada marahnya.

"Ugh- Jeno lepasin dulu-"

"JAWAB AJA!"

Mendengar bentakan itu semua murid kembali merasa takut, bukan pada Jeno tapi Mark yang berada dalam cengkramannya. Jeno terkenal dengan sifat anarkinya, si perusuh yang tidak kenal takut. Seharusnya ia dikeluarkan dari sekolah, tapi sialnya dewan guru malah takut melakukan itu. Bukan karena ayahnya donatur atau apa, tapi memang mereka takut pada Jeno si macan liar.

"Lepasin aku dulu dan biarin mereka keluar-"

"KENAPA? LO GA MAU MALU KARENA SIFAT ASLI LO TERBONGKAR?"

Mark yang ikut geram akhirnya melawan Jeno, memberi tenaga lebih pada tubuhnya agar bisa lepas dari Jeno. Mark berhasil lepas membuat Jeno geram dan langsung ingin menghantamnya, tapi Mark bergegas memeluk tubuh itu dari belakang untuk menahan serangannya, karena ia tahu Jeno akan mengamuk setelah ini. "Yang lain keluar, tinggalin aku sama Jeno." Perintahnya yang mendapat tatapan tak terima dari murid lainnya, termasuk pemuda di sampingnya.

"Kak kita ga mungkin biarin kakak sama dia. Dia berbaha-"

"Renjun lo mau gue bunuh?" Jeno geram karena pelukan Mark membuatnya tak bebas menonjok wajah si wakil ketua osis itu, tapi ia mampu meraih pas keramik dan melemparnya hingga pecah.

"Jeno jangan gini! Kalian keluar cepat!"

Mau tak mau mereka keluar ruangan, Renjun pun menurut saat Mark meminta dengan kode matanya. Renjun menutup pintu dan membiarkan kedua orang berbeda sudut pandang itu terkurung, entah apa yang akan terjadi.

"LEPASIN GUE ANJENG!" Jeno masih membetontak.

"Ucapan kamu dijaga, Jeno!" tegur Mark.

"Buat apa? Emang kelakuan lo kayak asu!"

Mark menghela nafas, ia akhirnya mengendurkan pelukan hingga Jeno berhasil melepaskan diri. Mark tidak tahu pasal apa yang membuat Jeno semarah ini dengannya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, lo capek sama gue?"

Mark menatap Jeno, siapapun akan sepakat lelah memiliki pasangan yang suka main fisik seperti Jeno. Namun itu tidak berlaku pada Mark, baginya Jeno adalah semesta yang selalu ia puja. Jangan bilang hubungan mereka tak sehat, karena pada kenyataanya kesehatan Jeno bisa Mark atur lewat kasih cintanya.

MARKNO FANFICTION [MarkNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang