.
.
"Ugh... Dimana aku...."
Mafu membuka kedua matanya. Dia berada di tempat yang asing namun terasa familiar baginya.
"Mafu-chan!"
Sepasang suami-istri tiba-tiba menghampiri Mafu.
"Y-ya...?"
"Sebentar lagi kau akan menjadi pemimpin kami semua, ayah bangga padamu." Orang yang menyebut dirinya sebagai ayah itu mengelus kepala Mafu.
"Otou-san.... Okaa-san..." Mafu hanya tersenyum tipis.
"Persiapannya masih membutuhkan banyak waktu. Ayo nak, kita berjalan-jalan dulu." Ujar orang yang diduga sebagai ibu Mafu.
"Unn...".
.
"Aku rasa ini gua yang dimaksud Sou." Ujar Soraru.
"Semoga kita bisa kembali tepat waktu. Waktu yang tersisa hanya tinggal 2 jam lagi." Ujar Luz.
"Kalau begitu kita harus segera mendapatkan buku itu sebelum terlambat!" Seru Sakata.
"Tunggu dulu, tidak mungkin sembarang orang bisa memasuki gua ini." Ujar Kiyo.
"Hmm... Kau benar." Ujar Soraru."Aku akan mencoba masuk." Ujar Luz.
"Kau tidak takut apa yang akan terjadi?" Tanya Kiyo.
"Demi Mafu-kun, aku rela melakukan apa saja. Bahkan mengorbankan diri sekalipun." Ujar Luz.
"Aku juga akan masuk kedalam." Ujar Soraru.
"Kalau begitu aku juga." Ujar Sakata.
"Maa... Kalau semuanya masuk aku juga ikut masuk." Ujar Kiyo..
"Sou, bagaimana Mafu-kun?" Tanya Amatsuki.
"Aku sedang berusaha agar Mafu-chan bisa bertahan sedikit lebih lama lagi untuk menunggu kepulangan yang lain." Ujar Sou.
"Tapi aku yakin, Mafu pasti akan tetap bertahan. Aku tahu dia itu kuat, jadi dia tidak akan mati semudah ini." Ujar Urata."Maa.. Urata-san ada benarnya juga sih." Ujar Amatsuki.
"Tapi aku yakin orang yang bisa membuat Mafu-kun hanya satu orang." Ujar Amatsuki.
"Dia, ya..." Gumam Urata.
"Tapi aku tidak melihatnya dimanapun." Ujar Sou.
"Bisa jadi dia menyuruh anak buahnya." Ujar Amatsuki."Apa kita tidak bisa langsung membunuhnya saja?" Tanya Sou.
"Kita tidak bisa sembarangan datang dan menyerangnya begitu. Dia pasti sangat kuat." Ujar Amatsuki.
"Yah... Dia kan hampir dinobatkan sebagai pemimpin para malaikat...".
.
"Sejak kau lahir, kau berbeda dari anak yang lain. Dan karena perbedaan itu, terkadang anak-anak lain menjauhimu karena takut."
"Tapi... Kenapa mereka takut padaku? Aku tidak akan menyakiti mereka." Ujar Mafu.
"Nak, kekuatanmu terlalu besar sampai kau tidak bisa mengendalikannya. Maka mulai sejak hari itu, kami menyegel sebagian kekuatanmu." Ujar sang ibu."Tapi... Aku bisa membuka segel itu, kan?" Tanya Mafu.
"Tentu saja. Ketika orang-orang yang menyayangimu berada di sisimu, aku yakin kau bisa melakukan apapun. Orang yang menyayangimu atau mencintaimu itu pasti sangat berarti bagimu, kan?" Ujar sang ibu kembali.
"Orang yang menyayangiku dan mencintaiku....?" Mafu terdiam sejenak. Dia tidak begitu mengingat apapun disini.
"Kau pasti akan menemukannya, nak. Ibu yakin." Ujar sang ibu sambil mengelus kepala Mafu."Ah, waktunya tinggal sebentar lagi. Ayo nak, ibu akan membantumu bersiap-siap."
"A-ah.. Baik, kaa-san.".
.
"Oi! Bagaimana cara supaya naga ini bisa di kalahkan?!" Seru Soraru sambil menyerang naga itu.
"Kita butuh kerja sama disini." Ujar Luz.
"Tapi bagaimana caranya?" Tanya Sakata.
"Hm... Aku tahu Soraru-san itu kuat, tapi dia tidak bisa mengalahkan naga itu sendiri." Ujar Luz.
"Aku sudah memikirkan caranya." Ujar Soraru yang kembali pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Angel ✔
FantastikNyawa Mafumafu terancam. Akankah ke-7 pelindungnya itu dapat melindungi Mafu selamanya? Atau malah... Mereka harus mengorbankan nyawanya demi Mafu? Note : Cerita ini mengandung unsur Yaoi alias BL. Jika kalian tidak suka, harap tekan tombol back.