Chrome akhirnya setuju untuk membantu Senku membuat kerajaan ilmu pengetahuan demi menyelamatkan nyawa Ruri. Mendengar hal itu, Kohaku juga ikut serta membantu. Namun, Kinrou masih kurang mempercayai Senku, sedangkan Ginrou sedikit demi sedikit mulai tertarik pada Sains.
(Y/N) tengah memandangi langit malam yang penuh hamparan bintang luas. Ia kembali dibuat takjub oleh keindahan dunia yang tidak ada habisnya. Samar-samar (Y/N) dapat mendengar suara Senku dan Chrome yang sedang berbicara. Tiba-tiba Kohaku datang dan ikut bergabung, ia membawa beberapa makanan dari desanya.
"Ayo makan!" Serunya pada Senku dan Chrome. Senku hanya diam, matanya mengawasi sekeliling mencari keberadaan (Y/N). Merasa tidak melihat gadis itu, Senku bertanya pada Chrome.
"Aku tidak tahu."
Jawaban Chrome membuat Senku semakin Khawatir. Dengan cepat kakinya melangkah memasuki hutan guna mencari gadis yang ia renggut ciuman pertamanya. Matanya menajam mengawasi sekitar, kakinya semakin cepat melangkah, degup jantung Senku berdetak tidak teratur.
Senku baru bisa bernafas lega saat matanya menangkap tubuh kecil itu sedang bersender dibatang pohon besar.
"Mengapa kau suka sekali menghilang?"
(Y/N) terperanjat kaget, matanya melotot kearah Senku. Sedikit menghela nafas, kini pandangan dua insan itu bertemu. Mata merah maron Senku memancarkan sinarnya, tatapannya yang dingin namun dibalik itu semua tersimpan rasa peduli yang besar.
"Hehehe jalan-jalan." Jawab (Y/N) asal, ia tidak sepenuhnya berbohong, karena bosan ia akhirnya memilih untuk jalan-jalan.
"Ditengah hutan? Kau ingin mati dimangsa hewan buas?" Sarkas Senku, (Y/N) terdiam. Mengapa Senku terlihat memarahi seorang Istri yang tidak mau menurut? Jangan pikirkan itu!
"Lagipula lihat lah! Aku baik-baik saja Senku." (Y/N) berusaha meyakinkan Senku.
"Sekarang mungkin baik, karena hewan buas itu belum memangsa mu."
"Tidak ada hewan buas disini."
"Oh? Lalu pria dihadapan mu, kau anggap apa?" Tanya Senku dengan senyum seksi yang ia tampilkan. Membuat tubuh (Y/N) panas dingin. Ia tidak pernah berpikir jika Senku adalah hewan buasnya, tentu saja! Dalam hal apa Senku bisa dikatakan begitu?
"Ap-apa maksud---!"
Belum sempat (Y/N) menyelesaikan ucapannya, Senku telah menarik tangannya dan membuat tubuh mereka saling menempel. Nafas hangat Senku menerpa wajah (Y/N), membuat sang gadis harus menahan nafas dan juga rona merah diwajah. Senku terkekeh pelan melihat wajah (Y/N) yang telah memerah, gadisnya pemalu.
"Aku yang memulai atau kau?"
Pertanyaan yang Senku lontarkan membuat (Y/N) melotot sempurna, memulai bagaimana? Merasa tidak ada jawaban yang diberikan, tangan Senku secara perlahan menarik tengkuk (Y/N). (Y/N) yang kaget berusaha mendorong Senku saat ia merasakan benda kenyal nan manis menempel dibibirnya. Namun Senku dengan cepat menahan tangan (Y/N) dan memperdalam ciuman, hanya kecup-mengecup.
Senku melepaskan tautan mereka, kembali matanya memperhatikan wajah gadis didepannya, nafas (Y/N) sedikit tersengal-sengal. Bagaimana tidak? Ia menahan nafas saat Senku mencium nya dan baru kembali bernafas saat Senku telah menjauhkan wajahnya.
"Aku ingin menerkammu." Kata Senku jujur dengan suara serak. Tangannya menggengam jemari (Y/N) lembut. "Tapi aku teringat kalimat Kohaku. Jika kita bertelanjang disini, kita akan masuk angin."
"Bodoh!"
(Y/N) dengan kasar memukul pundak Senku cukup keras. Membuat sang empu yang dipukul meringis kecil, namun setelahnya ia tertawa. Menganggu seorang gadis dan membuat mereka kesal memang menjadi kesenangan tersendiri bagi kaum adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Science Or Love 《SenkuxReaders》
Short StorySenku tahu betul jika ia sudah terlibat cinta, maka otaknya tidak akan mampu untuk berpikir logis. Karena, semua hal tentang cinta itu tidak ada yang logis dan penuh fantasi. Karena itulah, Senku selalu menghindari kata "Cinta" dalam hidupnya. Bagin...