[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]
---
Kedua mata Anneth melihat ke sana ke mari, senyum manis senantiasa muncul pada bibir mungilnya.
Kedua kakinya melangkah berjalan pelan sepanjang trotoar, tangan kanannya memegang sebuah cup coffe yang sempat dibelinya tadi.
Anneth menghabiskan sore harinya dengan berjalan berkeliling di pusat kota, sepulang dari kampus untuk memastikan tanggal dia diwisuda, dia memutuskan untuk me-time.
Dia butuh jeda dari banyaknya pikiran-pikiran yang selalu mengganggu ketika dia di rumah, ya walaupun dia tahu pikiran-pikiran itu hanya bersumber dari satu nama.
"Sore."
"Sore," ucapnya begitu mendapat sapaan dari seorang pejalan kaki juga.
Dia suka di kota ini sebab semua masyarakatnya ramah, kota yang sedari dulu sangat diimpikannya.
Suasana jalanan cukup ramai, cuaca mendung sore ini, angin sejuk berhembus sesekali menerpa wajahnya.
Matanya tertuju pada sosok anak kecil perempuan yang tengah menangis terduduk di kursi taman, dia langsung menghampiri.
"Halo, Adek kenapa kok nangis?" tanyanya pelan. Anneth duduk di samping gadis kecil itu.
Bukannya berhenti, gadis itu justru semakin menangis bahkan hingga tersedu-sedu.
"Tenang aja, Tante bukan orang jahat," ucap Anneth.
Tak kehilangan akal, Anneth mengeluarkan cupcake yang tadi sempat dikasih oleh temannya.
Dia menyodorkannya pada gadis kecil itu, yang langsung disambut tatapan bingung.
"Punya Tante, kalo kamu mau ambil aja buat kamu," ucap Anneth tersenyum manis.
"B-buat Alice, Tante?"
"Nama kamu Alice? Iya boleh, ini," jawab Anneth menyerahkan cupcake dengan krim berwarna merah muda itu.
"Makasih, T-tante."
"Kembali kasih, Sayang. Alice kenapa nangis? Kok sendirian di sini?" tanya Anneth.
Kedua mata gadis kecil itu kembali berair, dia menatap melas ke arah Anneth.
"T-tadi Alice ke sini sama om, om bilang mau beliin eskrim di sana," jelas gadis kecil itu menunjuk sebuah kedai eskrim yang lumayan jauh jaraknya.
"Tapi om nggak balik lagi," ucap Alice dengan air mata yang kembali turun.
Anneth mengusap air mata gadis kecil itu lembut, dia berusaha berpikir positif bahwa Alice terpisah dari om-nya.
Namun ada kemungkinan juga Alice dengan sengaja ditinggal sendirian di sini, walaupun kota ini ramah namun tetap saja ada tindak kejahatan.
"Kita cari om nya, Alice. Tante temenin sampe ketemu," ucap Anneth menenangkan, gadis kecil itu mengangguk.
"Ayo ke sana, kita tunggunya sambil makan eskrim," ajak Anneth.
Alice patuh, Anneth meraih tangan mungil gadis itu untuk dia gandeng. Tangan mungil satunya tak lepas sedari tadi memegang sebuah boneka teddy bear berukuran kecil.
Sedangkan cupcake tadi di bawa oleh Anneth, mereka berjalan menuju kedai eskrim. Duduk di salah satu meja setelah tadi memesan.
"Alice inget nggak, om nya pake baju warna apa?" tanya Anneth.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI! EX [END]
Ficción GeneralMove on itu lama, yang sebentar cuma hubungan kita. Hi! Ex. Ketemu ex setelah sekian lama lostcontac, udah berhasil move on, udah berhenti peduli, udah nggak pernah kepikiran lagi. Kisah ini bukan sekedar menceritakan sepasang 'mantan' kekasih yang...