01

2.5K 337 28
                                    

Enjoy Ya, awok-awok banyak banget Draft cerita ini jadi tinggal publish gitu aja.

Beberapa Part ada yang di revisi dan di ubah, tapi tidak keseluruhan.

Happy Reading

.
.
.

" Haruto, jangan cepet-cepet dong kalo jalan. Mentang-mentang kakinya panjang jalannya cepet banget " Ujar Jeongwoo, mengimbangi langkah kaki Haruto.

Haruto diam, mencoba tak mengindahkan Jeongwoo. Risih Haruto sebenarnya. Mau bilang, tapi dia males ngomong sama nih anak di belakang. Jadi yaudah diem aja.

" Ha-

Brukk!!

Haruto berhenti mendengar suara jatuhan itu. Menolehkan kepala, Haruto rasa dia ingin tertawa sampai terguling-guling. Bagaimana tidak, melihat Jeongwoo yang sedang terjatuh dengan tidak elitnya .

Jeongwoo meringis, merasakan pantatnya yang nyeri karena terjatuh dengan keras ke lantai dingin itu. Mencoba mengulurkan tangan agar Haruto menolongnya. Namun, tangan itu berakhir di udara saat Haruto langsung pergi.

" Huaaa, sakit banget anjing " Umpat Jeongwoo pelan.

Melirik ke sekeliling, melihat apakah ada yang memperhatikan dirinya yang sedang terduduk. Dan langsung berdiri saat melihat ujung sepatu.

Membenahi penampilan nya. Jeongwoo hendak tersenyum, namun batal saat melihat siapa dia.

Wanita di depan Jeongwoo tersenyum manis-Sinis ke arah Jeongwoo. Ah Jeongwoo tau siapa dia, kekasih Haruto - Jung Aera. Wanita cantik primadona sekolah. Ah bukan hanya karena wajah yang cantik saja, namun karena dirinya adalah kekasih dari si-King Jutek Haruto.

Hanya Aera yang bisa menaklukkan Haruto. Buktinya jika di depan Aera Haruto tidak akan seperti biasa nya. pria itu akan sangat menjadi halus, hanya karena mendengar suara Aera. Karena perawakan yang begitu lembut.

Ah, atau itu semua hanya kedok di depan Haruto??.

" Menyerah aja sih Woo. Sampai kapan pun juga Haruto gak bakal bisa suka sama Lo " Ujar Aera.

Tangan lentik nya mendorong badan Jeongwoo hingga limbung ke belakang.

" Ih enak aja, aku juga bakal bisa kali buat Haruto suka sama aku " Bela Jeongwoo.

" Bermimpi lah yang tinggi, Hanya bermimpi tidak akan terwujud "

Aera tertawa, lalu segera pergi dari sana. Meninggalkan Jeongwoo yang merengut kesal. Menghentakkan kakinya, dan mulai kembali mengejar Haruto . Sudah tidak terlihat sih tubuh Bongsor Haruto. Namun, dengan kekuatan cinta Jeongwoo pasti akan menemukan pangeran hatinya.

Serah dah Woo.

" Uwoo "

Jeongwoo berhenti saat ada yang memanggil nya.

" Apa ??" Tanya Jeongwoo pada Jaehyuk yang tadi memanggil nya.

" Ehehe gak papa sih cuma Panggil doang " Jawab Jaehyuk.

Jeongwoo menatap menyincing ke arah Jaehyuk. Dari wajahnya saja Jeongwoo sudah bisa menyimpulkan jika ada Gajah di balik batu.

" Alah gak usah cengengesan, buruan mau apaan ??"

Jaehyuk malah kembali tersenyum, memasang wajah sok imut nya. Membuat Jeongwoo ingin muntah saja, kenapa juga sih Jaehyuk sok imut begitu.

" Mau minta nomor Hp nya Sepupu kamu, si Asa "

Tuh kan, apa Jeongwoo duga. Jika akan ada Gajah di balik batu. Dan akan ada sapaan jika ingin di bantu. Emang gitu sih siklus sekolah ini. Jeongwoo memutar bola mata, mengambil Hp dari sakunya mengotak-atik sebentar lalu menyerahkan nya ke Jaehyuk. Jaehyuk mengambilnya dengan cepat, menyalin Nomor Hp Asahi. Gebetannya, hehehe.

" Udah kan ??" Tanya Jeongwoo.

Jaehyuk mengangguk, tanpa kata langsung pergi dari hadapan Jeongwoo. Tanpa makasih??.

Kok Jeongwoo malah mau banting Hp aja yah kalo kyak gini. Emosi Jeongwoo. Dengan Perasaan yang penuh akan Emosi, Jeongwoo kembali berjalan untuk menuntaskan tujuan utama nya. Menemukan Haruto untuk kembali menggodanya.

***

Jeongwoo menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Mencoba mencari ke mana Haruto berada, dirinya berjalan mengendap-endap tanpa sebab.

" Ngapain Lo ??" Suara berat itu membuat Jeongwoo menoleh.

" Udah diem Lo " Protes Jeongwoo, namun saat akan kembali fokus Jeongwoo terjingkat.

" Eh Haruto " Ujar Jeongwoo terhadap Haruto yang tadi ada di belakangnya.

Haruto mengangkat satu alisnya, gak jelas.

" Haruto tadi kemana aja sih??, Aku nyariin tau " Ujar Jeongwoo, sementara Haruto hanya diam tak menjawab. Pergi begitu saja, membuat Jeongwoo mendengus.

" Ihh Haru jangan main pergi aja dong, tungguin. Jalannya juga cepet banget gak capek apa ??"

Namun Haruto diam , tetap berjalan dengan wajah angkuhnya. Menunjukkan siapa dirinya, menyombongkan ketampanan yang dia miliki. Tapi memang Jeongwoo akui sih kalo Haruto memang Tampan. Namun, satu hal yang membuat ketampanan Haruto sedikit tertutup, sedikit loh ya. Yaitu, sifat Juteknya.

" Haruto, kamu mau gak jadi pacar aku ??" Tanya Jeongwoo.

Haruto berhenti, Jeongwoo tersenyum senang saat Haruto berbalik. Memegang kedua pundak Jeongwoo, lalu menggoyang kan nya pelan.

" Berani banget sih Lo, nembak orang yang jelas-jelas punya pacar dan jelas gak suka sama Lo ??"

Jeongwoo terdiam, rada sakit sih hatinya ketika Haruto bilang tidak suka padanya. Ih tapi kan Jeongwoo suka sama Haruto. Jadi Haruto juga harus suka dengannya.

" Aku mah semua aja Berani lah. Suka sama kamu, nembak kamu, bahkan Nikung buat dapetin kamu aja aku lebih berani. " Ujar Jeongwoo dengan menggebu.

Haruto mengehela nafas lelah, ternyata bukannya nyerah nih bocah kutil badak satu malah menggebu-gebu. Udahlah capek Haruto.

Dengan langkah tegapnya Haruto pergi, meninggalkan Jeongwoo yang cengo. Masih terlalu bingung, lah Haruto kok tiba-tiba pergi sih. Kan belum jawab pertanyaan Jeongwoo kok sudah main pergi saja.

" HARUU TUNGGU AKU " teriak Jeongwoo.

" Berisik "

TBC
.
.
.
.
.

Tinggal publish jadi ya cepet gitu. Wkwk

Jadi jangan kaget kalo bakal ada notif kalo Work ini Up

.
.
.
.
.

Jutek ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang