Pria itu tertunduk lesu menatap seorang gadis yang baru saja menolak lamaran nya. “Karena hal itu kau tidak mau menikah dengan ku? Kau akan memutuskan hubungan yang sudah kita jalani selama 6 tahun dan pergi meninggalkan ku ke London begitu saja?” Ucapnya dengan wajah memelas seakan menyadari bahwa dia tidak memiliki harapan lagi atas gadis yang berada di depannya.
“Pikirkan itu baik baik, kau tidak mungkin akan menikahiku dengan penghasilanmu yang tidak seberapa itu bukan?” Perkataan wanita angkuh itu berhasil membuat kepercayaan diri yang sudah dikumpulkan pria itu selama berhari hari lenyap seketika.
“Aku akan berusaha Rain, tolong beri aku kesempatan.” Pria itu berucap sembari meraih tangan kekasih yang sangan dicintai nya itu. “Sudah setahun kau berprofesi sebagai pelukis konyol Arsen dan aku tidak bisa memberi mu kesempatan lagi.” Ucap wanita itu sambil melepaskan tangan nya yang digenggam erat oleh kekasihnya itu.
Namun ucapan wanita itu tidak mematahkan semangat yang ada dalam diri pria itu “Aku mohon Rain, aku akan berusaha.”
Wanita itu menatap laki laki dihadapannya dengan pandangan miris “Baik lah akan kuberi kau kesempatan.” Kemudian dia mengangkat satu tangan nya, mengisyaratkan agar pemilik kedai kopi yang menjadi tempat favorit keduanya menghampiri mereka.
“Paman kemarilah, bisakah kau menjadi saksi untuk kami berdua?” Tanya nya dengan manis sambil mengeluarkan selembar kertas dan pulpen dari dalam tas nya.
Sang pemilik kedai menatap keduanya bingung dan duduk di atas kursi yang tersedia di depan kedua nya “Apa yang terjadi pada kalian? Ayolah jangan bertingkah seperti anak kecil.” Kemudian dia menatap Arsen, menuntut penjelasan. Namun hanya dengan menatap kedua bola mata lesu itu, ia langsung tau apa yang terjadi disini. Sang pria baru saja ditolak.
Kemudian kedua pria itu memerhatikan wanita yang sedang menulis dengan wajah bingung dan penasaran “Apa yang kau lakukan rain?” Tanya Arsen saat Rain selesai menulis.
“Aku membuat sebuah perjanjian.” Ujarnya sambil menyerahkan kertas tersebut kepada Arsen “Tanda tangani lah jika kau menyetujui nya.”
Arsen membaca kertas tersebut dengan teliti.
“Jika Aku (Rain) dan kau (Arsen) masih dengan keadaan 'sendiri' dalam 5 tahun kedepan, aku janji akan menikah dengan mu dan akan hidup selamanya dengan mu sampai maut memisahkan kita.”
Itulah yang tertulis dalam kertas tersebut dan Arsen tertegun membaca tulisan didalam nya.
“5 tahun? kau akan meninggalkan ku selama 5 tahun?” Ujar Arsen nanar sambil menatap kertas dihadapannya.
Tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pria disamping nya wanita itu berkata “Bagaimana? Kau setuju?”
Sambil menghembuskan nafas pelan tangan pria itu bergerak mengambil pulpen dan menandatangani perjanjian konyol yang baru saja ditulis oleh kekasih nya. “Baiklah, aku setuju.”
Sang wanita pun tersenyum saat mendengar jawaban yang dilontarkan sang pria. Kemudian Rain menyerahkan kertas ini pada paman dihadapannya “Paman simpanlah ini, suatu saat aku dan Arsen akan kembali kesini untuk menagih janji yang telah kami tanda tangani.”
Paman tersebut mengambil kertas yang baru saja diberikan oleh Rain. Menghela nafas pelan sambil menatap kedua sejoli dihadapannya “Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua anak muda.”
Kedua sejoli itu saling tatap kemudian Arsen mengatakan “Aku juga berharap yang terbaik untuk hubungan ini paman.” Kemudian dia menatap wanita yang begitu dicintai nya, dan dia tau bahwa ini bukanlah akhir dari segala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years Later
Romantizm"Jika Aku (Rain) dan kau (Arsen) masih dengan keadaan 'sendiri' dalam 5 tahun kedepan, aku janji akan menikah dengan mu dan akan hidup selamanya dengan mu sampai mau memisahkan kita." Itulah yang tertulis dalam perjanjian konyol yang ditulis Rain. A...