[18] worrying

338 65 1
                                    

akhirnya keduanya duduk di kursi pinggir pembatas rooftop, bonusnya mereka mendapat pemandangan langit di malam hari.



sehabis minjeong menangis barusan, untungnya ia lebih tenang setelah sungchan berada di sebelahnya.



"padahal lo enggak perlu ngejauhin gue" kata minjeong.


"........................"



"..kalau gue tau orang itu kakaknya chenle, dan kalau gue tau dari awal dia pembunuh keluarga lo."



"..maaf, gue enggak tau apa-apa selama ini."



sungchan menoleh dan menatap minjeong, ia masih melihat gadis tersebut berwajah murung. perasaannya campur aduk, dan benar-benar tidak dapat diajak tertawa sekalipun.

padahal sungchan yakin, sebelum minjeong bertemu dengannya, gadis itu adalah salah satu orang yang berbahagia.


"makasih, buat biayanya. gue bakal gantiin nanti"


"enggak perlu, lagian segitu enggak besar. lagipula gue juga enggak akan lanjut kuliah"


"kondisi sekarang enggak aman, jadi jangan kemana-mana sendirian.. termasuk ngejagain gue disini, lebih baik lo pulang ke rumah da—"

"—gue kan udah bilang barusan, jangan ngelakuin itu semua sendirian, dan jangan menjauh."


"......................"


"malem ini, gue disini."



sejujurnya sungchan juga baru pertama kalinya merasa ada wanita yang seperhatian ini padanya, bahkan sampai menaruh hati pada lelaki tersebut.



namun apakah minjeong harus sampai bermalam disini? dia akan tidur dimana?


dengan berani, sungchan menjawab.



"minjeong.."



"..lo sesuka itu sama gue?"







dan minjeong juga baru pertama kalinya mendengar pembicaraan soal perasaan dari mulut seorang sungchan.

"..kalau sesuka itu, lo pasti enggak mau bikin gue merasa khawatir."



"..gue disini, enggak kemana-mana."




"..tapi lo harus pulang ke rumah, karena kondisi enggak aman, dan sicheng pasti terus mencari keberadaan gue. lebih baik lo cari perlindungan seaman mungkin dan telepon polisi"


"..ini udah malem"









"..gue anterin ke halte seberang rumah sakit"




akhirnya mau tidak mau sungchan mengantarkan minjeong sampai ke seberang bangunan tersebut. untungnya juga ia diperbolehkan keluar sebentar karena hanya di seberang jalan.

tapi setibanya disana tiba-tiba minjeong menyuruh sungchan agar lelaki itu masuk ke dalam lagi, dan minjeong berencana akan pergi sendirian.




"gue tunggu sampai bus nya datang" jawab sungchan.



"enggak, minju mau jemput kesini"


"kalau gitu sampai minju datang"



"enggak, minju masih lama, lo masuk duluan aja." ucap gadis itu.

dan lagi-lagi minjeong teringat sesuatu, ia lupa memberikan sungchan barang berguna dan sangat genting dipakai untuk situasi sekarang.


lantas ia langsung mengambil barang tersebut dari saku tasnya dan menyerahkannya pada sungchan.


after yesterday | sungchan winter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang