Sembilan

5.5K 616 9
                                    

"Ibu."panggil nya. "Katakan, mana yang sakit bu hiks."haechan menangis sambil memeluk ibunya erat.

"Chan-ie, ibu hanya kelelahan, jadi jangan berlebihan."

Haechan melepaskan pelukannya dan memcebikkan bibirnya. "Meskipun hanya kelelahan, tetap saja aku khawatir bu."

"Noona, bibi benar."haechan menoleh, ah dia lupa kalau disini juga ada sungchan.

"Sungchan terimakasih, dan yah pulanglah biar aku yang menjaga ibu, kau pasti lelah."

"Tidak noona aku akan menemani kalian saja."

"Tidak tidak, ayolah sungchan jangan buat aku merasa bersalah lebih banyak, kau habis bekerja dan pasti kelelahan."haechan bersikeras, bukan berniat mengusir, hanya saja sungchan pasti kelelahan karena habis bekerja.

"Yang dibilang haechan benar, pulanglah nak, dan istirahat lah."

"Baiklah, jika bibi yang meminta aku bisa apa."jawabnya. "Dasar bocah nakal."sungut haechan. Sungchan terkekeh dengan kelakuan haechan, memang menyenangkan menggoda kalau menggoda haechan, sungchan pun berpamitan kepada ten dan haechan lalu pergi keluar ruangan.

Sementara haechan tidak berbicara lagi dan sedang memijat ibunya. Sambil bersenandung pelan, sedangkan ten hanya menatap anaknya heran.

"Chan-ie, kau tidak bekerja sayang."

Haechan menatap ibunya sambil mengerucut kan bibirnya.

"Direktur, menyuruh ku untuk pulang."ten memandang haechan seolah bertanya "kenapa."

"Asal ibu tau, tadi waktu ibu menyuruh ku berangkat bersama direktur jung, diperjalanan terjadi sesuatu yang tidak dapat aku percaya." Jawabnya hati hati.

"Kenapa, bukankah mark orang yang baik."

"Baik jika dihadapkan ibu."gumamnya. "Kau mengatakan sesuatu."

"Ani."setelah itu haechan menceritakan semua kejadian yang terjadi dihotel antara mark dan mantan kekasihnya.

Ten terkejut tentu saja, seorang direktur seperti mark diselingkuhi. Mark itu sempurna pahatan wajahnya bakal dewa Yunani, dia adalah orang berpengaruh dikorea selatan, dan dia juga sukses diusia muda, bukankah tidak ada keburukan sedikitpun dalam diri mark. Jika saja ten tau kalau mark adalah seorang yang arogan, egois dan tidak suka dibantah, apakah ten masih akan memuja muja mark.

Untuk kejadian haechan memeluk mark, haechan tidak menceritakan nya karena malu lagi pula haechan jug tidak akan pernah menceritakannya kepada siapapun, bisa bisa dia dibully habis habisan lagi sama fans fans mark.

"Sudahlah bu, aku harus membayar biaya rumah sakit dulu, jangan kemana mana sebelum aku kembali."haechan beranjak lalu mencium kening ibunya.

Dan ten mengangguk. "Anak manis."ucap ten.

"Aku memang manis bu, aku pergi dulu."haechan dengan kepedean tingkat tingginya dan jangan lupakan cengiran lebarnya juga.

_________________________________________

Sementara diruangan lain, suasana masih terasa haru. Dimana mereka bersyukur anak mereka bisa sadar kembali. Bahkan dokter mengatakan jika pasien bisa pulang setelah dua hari lagi.

"Maafkan mama sayang, seharusnya mama ada saat kamu bangun."tangis si ibu pecah karena bahagia dan merasa bersalah.

"
Mama, sudahlah yang penting aku baik baik saja bukan."

"Winwin-ie, jaemin benar yang penting anak kita baik baik saja."sebuah keluarga yang harmonis, setelah mereka bertiga berpelukan. Betapa rindunya winwin pada putri satu satunya ini.

Mereka tidak sadar jika diluar seseorang tengah melihat kehangatan keluarga nya, Jeno dia Lee Jeno, yang tidak berani masuk karena memang keluarga jaemin tidak pernah menyukai Jeno ntah karena apa.

Ingin rasanya Jeno merengkuh tubuh jaemin, tapi itu tidak akan mungkin. Sekeras apapun Jeno berusaha hasilnya akan tetap sama, yaitu penolakan.

Jeno menyandarkan bahunya didinding rumah sakit, rasanya senang sekaligus menyakitkan, saat kita bisa melihat orang yang kita cintai telah kembali tetapi kita tidak bisa menyentuh nya. Tuhan sedang mengujinya.

Saat Jeno akan beranjak pergi dia tidak sengaja melihat seseorang yang tidak asing.

"Haechan, siapa yang sakit kenapa dia ada disini."gumamnya.

Jeno baru saja akan mengejar haechan tapi tiba tiba ponsel nya berbunyi.

Drrtt drrtt drrtt

"Ada apa."

"Maaf direktur, terjadi masalah dikantor."

Jeno menghela napas berat, pikiran nya sedang kacau dan sekarang perusahaan nya ditimpa masalah.

"Aku akan segera kesana."telpon dimatikan secara sepihak, saat Jeno melihat kearah haechan berada, dia tidak menemukan nya. "Cepat sekali hilangnya."batinnya.

Sudahlah lebih baik sekarang Jeno kembali kekantor nya, soal haechan dia akan bertanya nanti. Dan untuk jaemin ntahlah Jeno bingung harus sampai kapan lagi dia berjuang, memikirkan nya saja membuat nya merasa pusing.



Yuk semangat!!!!!

Stupid [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang