mau

421 60 1
                                    

"Gimana, Na?"

Jaemin diem beberapa menit, sebelum akhirnya dia ngangguk pelan.

"Iya, Mas. Aku mau nikah sama kamu."

Jeno langsung tersenyum lebar.

Lebar banget sampai mau sobek itu mulutnya.

Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

Waktu Jeno masangin cincin ke jari Jaemin, Jaemin nanya. "Tapi.. Apa dulu yang harus kita lakuin, Mas?"

Jeno langsung mengeratkan genggamannya pada tangan Jaemin. "Pertama-tama, aku mau bawa kamu ke keluarga aku dulu."

"Hah? Gimana, Mas?"

"Ya aku bawa kamu ke Jakarta. Gimana?"

"Ya, kalau diizinin sama Bunda Ayah aku iya iya aja sih, Mas."

Jeno senyum tambah lebar lagi.

"Iyaa nanti aku deh yang izin langsung."

Jaemin manggut-manggut doang. Dia masih kelihatan antara shock, bingung, sama malu gitu.

"Kenapa sih, Na?"

"Mas, kamu emang ndak nyadar?"

"Nyadar apa?"

Jeno langsung ngedarin pandangannya ke sekeliling mereka. Dan meringis tanpa suara waktu nyadar kalau sekarang mereka lagi jadi pusat perhatian orang-orang yang ada di warung bubur.

"Hehe.. Lumayan lah pertunjukan gratis."






...

tbc.

odayaka | nomin drabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang