Sera masuk ke dalam kamar hotel, tangannya menarik tangan Kevin, ikut membawa masuk cowok tampan itu ke dalam markas betina.
Sera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, seolah siap dengan konsekuensi apapun di masa depannya.
Persetan dengan itu, Sera benar-benar menginginkan pria di depannya ini.
Nafsunya memburu. Sera tidak bisa menahannya.
"Do you have condom?" tanya Sera menahan lengan Kevin saat pria itu meraba area intimnya.
Tubuh Sera menggelinjang geli, dengan sensasi luar biasa yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
Kevin mengangguk lalu mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya.
"I have," jawab Kevin tidak mau berlama-lama. Ia melepaskan celananya.
Sera terdiam saat melihat tubuh telanjang Kevin dengan satu buah benda berdiri tegang di bawah sana. Melihat Kevin selesai memakai kondomnya.
Sera pun bangkit dari posisinya, menarik Kevin agar segera menindih tubuhnya kembali.
Dibalut napsu membara, dua insan belia itu menyatu dengan desahan berirama yang teratur.
Keringat mengalir dari tubuh keduanya.
"Lo masih perawan?"
Pertanyaan itu terlontar dari mulut Kevin, Sera mengangguk ketika melihat bencak darah di tempat tidur.
"Arghhh," desah Kevin panjang, berada dalam klimaksnya. Ia jatuh di pangkuan Sera.
***
Sera meraba bibir Kevin, masih dalam keadaan telanjang mereka berdua berbagi satu selimut bersama.
Di posisi tidur menyamping saling memandang satu sama lain.
Tangan Sera bergerak pelan meraba bibir Kevin yang terlihat membengkak dan berdarah.
"Bibir lo baik-baik aja?" tanya Sera merasa bersalah. Ia sangat liar menikmati bibir milik Kevin menggoda iman itu.
Kevin mengangguk.
"Gue baik-baik aja dan Victorya, thanks banget buat malem ini." Kevin membalas.
"Okay, no problem."
"Apa lo nggak nyesal malam ini?" tanya Kevin merasa bersalah, ia tidak rugi apapun atas kejadian ini.
Tapi, bagaimana dengan gadis itu? Kevin bertanya-tanya.
"Nggak kok, gue bahagia." Sera menjawab setelah berpikir sesaat.
Baginya, apa yang terjadi malam ini adalah pilihan mereka berdua. Meski tanpa dasar apapun ataupun cinta ... tapi, baik Sera atau pun Kevin melakukannya dalam keadaan sadar.
Kevin mendekatkan bibirnya, mengecup kening gadis berwajah cantik di depannya.
Sementara Sera bergerak masuk ke dalam pelukan Kevin.
***
Sera membuka mata, ia bergerak perlahan melepaskan dirinya dari dekapan hangat Kevin.
Pria berwajah rupawan itu masih tertidur lelap. Sera duduk di tepi ranjang, mengamati wajah Kevin dalam diam.
"Sebenarnya lo cowok seperti apa? Gue harap lo orang baik," kata Sera pelan. Ia beranjak dari tempat tidur, meraih pakaiannya yang berserakan di lantai.
Sera mengiris, langkahnya tertatih. Selangkangannya terasa nyeri saat ia mencoba bergerak.
"Luar biasa Sera, dalam semalam lo udah nggak perawan lagi."
Sera geleng-geleng kepala, ia mendekat ke arah nakas. Mengambil air mineral botol lalu meneguk isinya dengan nikmat.
Pandangan Sera tertuju pada ponselnya.
17 panggilan tidak terjawab.
Mata Sera membulat sempurna.
"Dari Bunda?" tanya Sera kesal.
Sera melihat notif lain yaitu tiga ada tiga pesan tidak terbaca.
Bunda :
Sera, apa benar kamu di Jakarta? Kenapa tidak memberi tahun Bunda sebelumnya.Bunda :
Kamu dimana Sera?
Bukankah harusnya kamu sudah ada di Jakarta?
Kenapa belum mampir ke rumah?Bunda :
Bunda tahu kamu di mana sekarang. Tunggu di sana, biar Bunda yang jemput.Membaca pesan yang terakhir, lutut Sera mendadak lemas. Ia pun bertumpu pada sisi meja.
Pesan dikirimkan dua puluh menit yang lalu. Sera berbalik badan dengan khawatir.
"KEVIN BANGUN!" teriak Sera.
Pria itu nampaknya tertidur sangat pulas.
Sera berlari ke arah Kevin, menarik Kevin hingga terjatuh ke lantai.
"Ada apa Victorya?" tanya Kevin sambil mengucek mata. Menyadari tubuhnya dalam keadaan naked, Kevin menarik selimut agar menutupi dirinya.
Sera melemparkan pakaian Kevin dengan kasar.
"Cepat pakai baju lo, dan pergi dari sini!" ucap Sera lantang.
"BUNDA GUE MAU KE SINI, DAN KEKNYA BENTAR LAGI NYAMPE!"
Seperti disambar petir, mendengar hal itu Kevin buru-buru berpakaian tanpa sepatah dua patah kata perpisahan, ia berlari keluar dari kamar hotel yang Sera tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sera & Bad Boy
Ficção Adolescente(Dewasa 18+) Sera tidak ingin penyamarannya terbuka, bahwa ia adalah seorang Queen berwajah Nerd. Sementara Kevin adalah ciuman pertamanya, sekaligus pria asing yang telah bersama dengannya malam itu. 17 tahun, sialan! Sera kehilangan keperawananny...