Fall in Love 1

70.4K 4.4K 228
                                    

Happy reading 🕊️

" Masa sekolah adalah masa terindah, Masa dimana kita bisa mengenal apa itu sahabat dan cinta" Kak_Wan



Hari yang melelahkan bagi semua siswa, apalagi hari ini hari Senin dimana semua siswa harus berkumpul di halaman sekolah mendengarkan ceramah bapak kepala sekolah yang sudah hampir satu jam tidak berhenti mengoceh di depan sana. Semua murid menghembuskan nafas kasar dan menggerakkan kedua kakinya yang mulai sakit karena kebanyakan berdiri, tak hanya itu ada pula yang pernah pingsan di tengah upacara tapi itu tak semuanya bro...kalian tau kan akal bulus murid saat upacara yaitu dengan pura pura pingsan saat upacara.

"Arsa...lu tadi pura pura pingsan kan? Dasar lu tidak setia kawan banget" cowo yang di panggil Arsa itu hanya nyengir kuda merasa tak bersalah.

"Kagak lah ngarang lu, tadi gue tuh beneran pingsan ogeb gue kagak makan dari kemaren" Arsa beralasan tapi memang benar sih kalau dirinya pingsan gara gara tidak makan dari kemarin entah apa yang membuat diri Arsa tidak nafsu makan akhir akhir ini.

"Gue kira lu bohong masa iya sih anak holkay sampe kelaparan sampe pingsan pula" sebuah pukulan mendarat di kepala pria itu, dan Arsa menjelaskan kenapa ia bisa pingsan.

" mau beli roti dulu nggak buat nge ganjel perut?" Tanya sahabat Arsa bisa di lihat dengan jelas dengan mata telanjang kalau dia bernama Rian Pramana karena nama itulah yang tertulis di name tag-nya, dan Rian sahabat satu satunya yang ia punya dari jaman SMP sampai sekarang.

"Kuy..gue udah laper mau ganjel perut " Arsa merangkul sahabatnya menuju kantin.

Arsa dan Rian sudah berada di kantin hanya untuk membeli pengganjalan perut, kantin terlihat ramai ya begitulah ada yang sengaja bolos jam pertama dan ada pula yang sekedar membeli pengganjalan perut dan kembali ke kelas persis apa yang di lakukan oleh Arsa dan Rian.

Rian dan Arsa menikmati roti di dalam kelas, karena kebetulan sekali guru yang seharusnya mengajar di kelas Arsa tidak masuk karena ijin keluar kota untuk tugas sekolah, jangan anggap ini jam kosong karena tugas selalu ada walau guru yang mengajar tidak ada.

"Ah...otak gue gak mampu lagi, dasar guru iblis bikin soal yang gak bisa gue kerjain!!" Rian mulai frustasi Arsa hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah Rian yang tidak berubah dari dulu. Arsa kembali mengerjakan tugasnya dan membiarkan Rian dengan penderitaan nya.

Tok...tok...

Suara ketukan pintu terdengar di kelas Arsa dan itu ternyata kepala sekolah dengan seseorang di belakangnya. Semua murid mulai gaduh terutama para siswi di kelas Arsa.

"Dasar cabe!" Cibir Arsa kemudian kembali mengerjakan tugasnya dan menghiraukan kepala sekolah serta kegaduhan di dalam kelasnya.

"Oke anak anak bapak membawa siswa baru yang akan tinggal di dalam kelas kalian dan tentunya akan menjadi teman kalian mulai hari ini" kepala sekolah mempersilahkan pria tampan itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Gue Jhonatan Fernando kalian bisa panggil Natan!" Ia sedikit cuek dan nada bicaranya juga dingin.

"Natan udah punya doi belum, kalau belum gue bisa daftar nggak?" Ujar salah satu siswi yang ada di dalam kelas dan itu membuat semua siswa menyorakinya sedangkan Arsa dari tadi hanya diam bodo amat dengan yang di lakukan semua teman di kelasnya.

"Sudah sudah jangan ribut, Natan kamu silahkan duduk di bangku sebelah Arsa" Arsa terkejut seketika berhenti mengerjakan tugasnya.

"Lho pak, saya kan mau duduk sendiri ?" Protes Arsa karena hari ini Didin sakit jadilah ia duduk sendiri.

" Mulai sekarang tidak ada yang duduk sendiri" tanpa aba aba pria tampan bernama Natan itu duduk di sebelah Arsa. Arsa hanya pasrah dan melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda. Dengan berat hati Arsa menerima semua keputusan kepala sekolah sesekali Arsa melirik ke arah Natan yang sekarang menjadi teman sebangkunya.

" Yasudah saya tinggal, selamat mengerjakan tugas" kepala sekolah berpamitan dan menghilangkan setelah keluar dari kelas Arsa.

Arsa masih diam begitupun dengan Natan yang tak mau membuka percakapan. Sedangkan beberapa siswi sudah bergerombol di bangku Arsa untuk meminta nomor WhatsApp pada pria tampan yang kini menjadi primadona kelas Xl IPA 1. Arsa semakin dengan keadaan seperti ini apalagi dia tidak berkonsentrasi, sedangkan Natha hanya acuh tanpa mau memberi nomornya pada siswi yang sudah mengantri.

"Lu tinggal kasih apa susahnya sih? Bikin ribut di bangku gue aja dan Elo semua minggir gue mau ngerjain tugas kalau kalian masih ribut siap siap aja nama kalian masuk buku hitam!!" Arsa murka, Natan hanya diam sekali ia melirik ke arah Arsa yang marah marah padanya. Semua gerombolan para cabe cabean kelasnya sudah berhamburan dan kembali ke bangkunya semua mereka semua hanya diam tak melawan Arsa karena Arsa ketua OSIS sekaligus ketua kelas mereka mau tidak mau mereka menurut dari pada nama mereka masuk di daftar buku hitam.

" Lain kali gue gak mau Lo bikin ulah lagi, apalagi di bangku gue!" Ucap Arsa mengancam.

"....." Nathan hanya diam dan mengeluarkan ponsel dalam sakunya mengacuhkan Arsa.

Arsa mengambil nafas dalam-dalam siapa tau degan cara itu amarahnya bisa reda. Arsa kembali mengerjakan tugasnya dengan cepat karena sebentar lagi pergantian jam pelajaran.

~~~~~~~~~~~~~

"Arsa Lo nggak takut apa sama si Natan? Matanya kek mau nge-bunuh orang njirr" Rian begidik ngeri.

"Ngapain harus takut, selagi gue bener nggak perlu takut apalagi sama anak baru itu siapa dah Tan..Tan setan ah bodo amat" ucap Arsa kembali memakan mie ayamnya.

"Natan namanya Arsa" jelas Rian

"Ah bodo amat apa masalahnya sama gue" ucap Arsa.

Beberapa detik kemudian kantin menjadi rusuh semua para cabe cabean mulai berteriak bahkan mulai dari cabe kelas 1 sampai kelas 3, sekarang cabe bisa sekolah ya guys....

Arsa melirik ke gerombolan itu ia tahu siapa lagi kalau bukan Natan kini Arsa hanya diam tak mau tau dan menyantap mie ayamnya tanpa sisa sedikitpun.

"Sa....kapan ya gue jadi populer kek sih Natan?" Arsa menjitak kepala Rian yang punya kepala hanya mengaduh.

"Ngimpi njirr...muka lu aje pas Pasan " Arsa tertawa yang di sindir hanya memonyongkan bibirnya.

" Para fans lu semua pindah ke Natan ya sa"

"Gua mah bodo amat, yok ke kelas!" Ajak Arsa dan Rian melewati gerombolan fans Natan. Arsa melewati fans Natan dengan rasa dongkol pasalnya ia tidak mudah melewati para cabe cabean yang berdesak desakan bahkan Natan hanya diam saja dan itu yang semakin membuat Arsa naik pitam.

"Oi...ANJING LU SEMUA, MINGGIR GUE LEWAT, MINGGIR NGGAK LU SEMUA!" umpat Arsa nama hewan kebun bintang sukses meluncur dan itu membuat semua siswi berhamburan dan menyoraki Arsa. Natan hanya diam melipat kedua tangannya di depan dada bidangnya. Rian hanya diam takut kalau Natan ngamuk dari sorot matanya saja sudah menyeramkan apalagi kalau dia sampai mengamuk Rian selalu begidik ngeri ketika melihat mata biru milik Natan. berbeda dengan Rian, Arsa malah
Melotot dengan perasaan dongkolnya, selang beberapa langkah Arsa terjatuh tersungkur, Arsa berdiri kembali ia tau kalau Natan sengaja menjegalnya.

"Maksud Lo apa anjing ngejegal gue, Lo mau ribut?" Arsa meninggikan suaranya membuat semua siswa dan siswi beralih menatap Arsa dengan tatapan yang aneh.

"..." Arsa mengangkat kerah baju Natan mau tak mau Natan berdiri. Meskipun Arsa lebih pendek dari Natan ia tak mau kalah.

"Udah sa..biarin aja lagian kan dia siswa baru, dia nggak tau Lo itu siapa" lerai Rian mencoba melepaskan cengkraman tangan Arsa.

" Gak usah sok!" Natan melepas cengkraman tangan Arsa dan menghempaskannya.

Tanpa rasa bersalah Natan berlalu baru beberapa langkah Natan berjalan Arsa memutar tubuh Natan dengan cepat dan melayangkan pukulan yang keras di pipi Natan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya.

Sampai sini aj ya guys perkenalannya ..
Jangan lupa vote and coment nya

Happy reading....

To be continued

Fall in Love  [ PART DI HAPUS KEPENTINGAN PENERBITAN DAN REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang