20. Bertahan untuk Gladiator

20 4 0
                                    

Ketiga perempuan mendapat serangan dari dua ekor babi besar. Itu babi yang tadi. Baga dan Galan meraih kayu besar sebagai senjata mereka. Philo memilih untuk mengambil kayu kecil "aku bisa menusuknya dengan ini" ucap Philo kepada Baga.

Baga mengangguk sebelum berlari.

Xena menendang moncong babi dengan kakinya ketika babi itu mendekat. Xena mendorong Hara agar menjauh.

"LARI !!" perintah Xena.

Kalya yang melihat itu berteriak kencang. Ia tak bisa lari sebab ada satu babi lagi memandanginya siap untuk menerkam.

Baga memukul satu babi di depan Xena dengan kuat. babi itu hampir limbung, kemudian Philo datang menghunjam kayu ke perut babi. Namun sial, kayu itu patah tidak bisa menembus perut babi. Philo mundur ketakutan, "cari yang lebih kuat," teriak Baga.

Xena terus menendang moncong babi.

"mundur !!" Baga menarik lengan Xena untuk mundur.

"enggak !" Xena membantah dengan percaya diri.

"jika ingin menyerang, cari senjata yang kuat" ucap Baga. Baga enggan untuk berdebat dengan Xena yang Baga tahu sangat keras kepala.

Kemudian Xena mundur untuk mencari batang kayu.

Galan menghantam babi yang satunya dengan batang kayu. "pergi !!" perintah Galan untuk Hara dan Kalya yang langsung mereka turuti.

Hara melihat Xena dan Philo membawa kayu dengan ukuran kecil. Melihat itu membuat Hara dan Kalya juga ikut mencari batang kayu kecil. Mereka ingin menusuk babi seperti yang dilakukan Philo tadi. Itu sebuah kemenangan yang mutlak.

Meskipun tidak dipungkiri mereka masih menyimpan ketakutan dalam diri namun mereka memaksakan untuk berani. Mereka berempat maju dengan menggennggam kuat batang kayu kecil senjata mereka.

Kalya memukul kuat hidung babi dengan batang. Batang itu berhasil menancap di hidung babi. Kalya bahkan melotot tak percaya. Darah keluar dari hidung babi. Meskipun sudah terluka namun babi masih terus maju untuk menyerang. Galan menghentikan lagi dengan memukulkan batang miliknya. Kalya mundur, ia mencari senjata lain membiarkan kayu itu terus menancap di hidung babi. Kalya berencana menusuk bagian lain.

Ketika pertarungan mereka sedang berlangsung, Baga melihat ada seekor macan berlari dari belakang babi-babi. Baga segera memberitahukan semua untuk mundur menjauh. namun babi ini tetap menyerang dan sulit dihindari. Baga berusaha mencari cara untuk menjauh sampai akhirnya macan itu mengaum dengan suara lantang. Suara macan berhasil menghentikan kedua babi ini. babi berbalik badan, melihat macan itu berlari babi-babi ini juga berlari. Dengan cepat Baga mengajak semua berlari sembunyi di balik semak-semak yang rimbun.

Anehnya babi-babi itu lari ke arah kawan mereka yang terkapar mati. Apa babi itu sedang melapor kepada raja hutan bahwa temannya mati akibat ulah manusia ? tapi ini hutan sungguhan bukan film simba. Gerutu Baga ketika mengintip pergerakan babi.

Rrraaaaauuuurrrgggg

Macan itu mengaum lagi tak jauh dari posisi babi. Macan dengan ukuran sama besar dengan ukuran babi. Cakarnya terlihat tajam. Kulitnya berwarna oranye terang berhiaskan bintik hitam yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Ketika mengaum bisa terlihat gigi runcing serta tajam yang bisa mengoyak berbagai jenis daging menjadi hancur lebur.

Babi melompat ke arah macan namun macan berhasil mengangkat cakarnya menahan tubuh babi. Mereka bertiga bertarung. Macan ambruk dan dua babi menghujaninya dengan serangan dan gigitan. Namun tidak bertahan lama si macan berhasil membalik keadaan ia menghajar salah satu babi dengan cakarnya. Berhasil melukai tubuh babi. Babi yang terluka mundur kini tinggal satu lawan satu.

Amazing Camping (the secret of ecology)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang