Ainsley Story (ONE SHOOT)

5 4 0
                                    

Di dalam toilet yang sepi dekat gudang sekolah,terdengar suara teriakan bersamaan dengan suara tawa jahat yang diyakini berasal dari seorang perempuan.Disusul dengan suara permohonan ampun yang berasal dari manusia berjenis kelamin yang sama.

Dua orang perempuan ini tengah tertawa bersama saat korban yang ia bully memohon untuk menghentikan siksaan ini.Jambakan di rambutnya benar-benar sangat kuat,membuat kepala berdenyut sakit.

"Ti-tidak,am-akh!"

Gadis bernama Ainsley itu menangis sambil menyatukan kedua tangannya,meminta ampun terus menerus.Merasakan tangan yang baru saja mendarat di pipinya.Telapak tangan tampak jelas tercetak di pipinya yang mulus.

"Kau pikir kami akan menurutinya?ck." Decak dari salah satu dari mereka.

Lalu tangan yang sudah memukul pipi Ainsley tadi kembali mendarat entah untuk yang keberapa kalinya.Tamparan yang sangat kuat,lebih kuat dari pada yang sebelumnya,sampai-sampai membuat Ainsley terjatuh sambil memegang kedua pipinya yang berdenyut.

"Kau dekati dia?kau mati ditangan ku,brengsek!"

Kemudian,dua orang gadis itu pergi meninggalkan Ainsley sendiri,menguncinya didalam bilik kamar mandi yang sangat bau dan pengap.

"Ke-kenapa,ke-kenapa kalian seperti ini?padahal kita adalah sahabat."

***

Sudah dua tahun lalu kejadian buruk itu terjadi,mengantarkan Ainsley pada trauma yang sangat berat.Ainsley yang dulu sangat ceria kini mendadak dulu sangat cerita tiba-tiba menjadi seorang gadis yang pendiam.

Gadis dingin.

Teman-teman sekelasnya menjulukinya dengan panggilan itu,sosok gadis yang tidak pernah lagi memperlihatkan senyum di bibirnya,seorang gadis yang juga tidak mempunyai teman sama sekali.Semua teman sekelasnya menjauhi Ainsley,mereka takut jika mereka mendekat,Ainsley akan sangat risih dan semakin dingin.Ainsley benar-benar menutup dirinya rapat-rapat setelah dia tamat dari sekolah menengah,dia juga tidak membolehkan siapapun masuk lagi kedalam lingkungannya.Dia cukup takut,takut akan kejadian dua tahun lalu terulang lagi.

Saat dia masih menginjak umur tiga belas tahun,dua orang sahabatnya menyiksanya dengan sangat brutal,sehingga kepala,bibir,wajah,bahkan hampir semua tubuhnya terdapat lebam dan darah.Ainsley yang sudah tidak lagi mempunyai kedua orangtua hanya bisa diam,menutupi kejadian ini dari pamannya-Ainsley tinggal bersama pamannya-dan dia juga menutupi kejadian ini dari guru-guru.

Saat itu,Ainsley tidak mengira bahwa seorang pria yang disukai oleh salah satu sahabatnya mengungkapkan perasaannya pada Ainsley.Sahabatnya tau dan langsung menyeret Ainsley ke toilet yang sudah tak terpakai saat pulang sekolah.Makian,cacian,tamparan,tendangan,dan berbagai macam lagi yang ia dapatkan.

Ainsley tidak menyangka bahwa sahabat yang selama ini selalu ada disisinya,yang selalu ada memberi semangat padanya,dan yang selalu menjaganya saat ada seseorang yang mencoba untuk membullynya,sekarang malah sebaliknya,kedua sahabatnya itu ialah orang membully Ainsley lebih parah dari orang-orang yang membullynya dulu.

Ainsley sampai tidak datang sekolah dan kabur dari rumah pamannya,pergi kerumah neneknya selama hampir dua bulan lamanya.Dia menceritakan semua kejadian yang ia alami ke neneknya,dan juga menyuruh neneknya untuk tidak memberitahu kepada pamannya jika pamannya bertanya kenapa Ainsley tiba-tiba ingin tinggal bersama neneknya.

kediaman neneknya adalah yang paling tepat untuk memulihkan semua lukanya,sangat tepat dan dia juga bisa sekalian memikirkan alasan yang tepat untuk ketidak hadirannya.

***

Semua murid berlari-lari kecil untuk sampai pada bangku mereka masing-masing,setelah itu seorang guru masuk kedalam kelas bersama seorang pria tinggi yang memakai seragam sekolah yang sama dengan mereka,murid baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ainsley Story (ONE SHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang