Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
39. WASPADABahaya selalu ada di mana-mana, entah itu di keramaian atau saat dirimi sendirian di suatu tempat maka dari itu waspadalah-Auristela Queenzee F.D
***
Hari demi hari terus di lewati Auris, terhitung sebulan lebih gadis itu menginjakkan kakinya di Alexander High School, tempat yang mempersatukan para kalangan kelas atas dan bawah di satu ruangan yang sama, mungkin tujuannya untuk saling menghargai antar sesama lain namun tujuan mereka tak sesuai dengan apa yang beberapa kalangan kelas bawah alami.
Bullying, ah satu kata ini tentu sudah tak asing lagi di telinga orang-orang. Baik tua maupun muda tentu tahu bahwa sikap menghargai antar sesama manusia itu sangatlah penting, namun siapa peduli? Jika kau memiliki banyak uang kau akan mudah lepas dari satu masalah dengan mudahnya, terkadang beberapa kalangan kelas atas selalu berpikir seperti itu sedangkan kalangan kelas bawah selalu saja mendapatkan perlakukan yang tak adil. Mau membela diri tapi di maki-maki, ujung-ujungnya pasti akan berakhir dengan kepasrahan dalam menghadapai tindakan bullying itu.
Bughh!
Kepala seorang gadis yang sedang menyirami seorang siswi berkacamata itu mendadak pening kala sebuah tendangan mengenai di kepalanya.
Dua teman siswi itu spontan mendongak menatap gadis yang menatap mereka tajam, sorot mata yang saling beradu antara ketiga gadis itu membuat seorang siswi berkacamata di bawah mereka semakin menundukkan kepalanya takut kala melihat sepatu gadis berwajah dingin yang mendekat ke arahnya.
"Ganti baju lo," titahnya dingin seraya melempar jaket berwarna hijau kepada gadis berkacamata itu.
Spontan saja gadis berkacamata itu mendongak menatap wajah gadis dingin yang sudah menolongnya. Senyum tipis terukir di bibirnya kala mengetahui siapa pahlawannya baru-baru ini.
"Makasih, Ris."
Gadis berkacamata itu berlalu meninggalkan Auris di halaman belakang sekolah bersama dengan Evelyn dan Aluna.
Melihat mangsa mereka yang baru saja bebas, Evelyn mengepalkan tangannya seraya berjalan mendekati Auris, napas gadis itu tak beraturan dadanya naik turun bersamaan dengan wajahnya yang memerah menahan emosi.
Plakk!
"Bisa gak sih lo gak ikut campur sama urusan gue dan teman-teman gue?!" Evelyn berkata dengan nada marah.
"Gak usah sok jagoan lo sengaja nolongin dia biar semua orang tahu kalau lo itu pahlawan, iya? Sadar bego! Cewek dingin gak bermodal kayak lo itu gak ada apa-apanya di banding-"
"Di banding apa hah?!" sergah Auris dengan tatapan tajamnya yang menyorot tajam pada Evelyn.
Kaki jenjang gadis itu melangkah lebih dekat membuat jarak antar keduanya tersisa berapa senti, "Gue sama lo itu beda jauh, jadi gak usah sok-sok'an ngebandingin gue dengan diri lo yang murahan itu."
"Sejam berapa?" Lanjutnya membuat bola mata Evelyn membola.
"Anjing lo, ya." Tangan Evelyn langsung saja bergerak menampar pipi Auris secara spontan membuat sang empunya menatap ia tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...