Donghyuck

3.3K 172 12
                                    

"APPA!!!"

Sebuah teriakan menginterupsi kegiatan seorang pria yang tengah menyesap kopi hitamnya. Terkejut, tentu saja. Teriakan anak bungsunya itu memang bisa membuatnya terkena serangan jantung.

"Hyuckie, jangan teriak! Kau ingin appa mati sekarang, eoh?" ketus sang appa. Seo Johnny.

Sedangkan yang disebut namanya hanya melengos pergi meninggalkan Johnny yang kembali menyesap kopi.

Donghyuck, namja manis berkulit tan tersebut berjalan kearah dapur, dimana sang oemma sedang berkutat dengan peralatan dapur.

"Oemma, sedang masak apa?" tanya Donghyuck memperhatikan masakan oemmanya.

"Hyuckie? Oemma dengar kau diomeli appa mu lagi." sahut Ten tanpa menjawab pertanyaan sang anak.

"Hehe. Seperti tidak tau saja."

"Ayyo!! Henderrrrrrrry datang dan ingin menyapa. ANN-"

"STOP!!"

Perkataan sang kakak, Hendery terpotong begitu saja oleh Donghyuck. Dan tentu saja mendapat jitakan sayang dari kakak tertuanya itu.

"Ish appo. Hyung ingin membuat ku tambah bodoh ya!?"

"Tidak."

"Lalu kenapa menjitak kepala cerdasku!? Astaga. APPA!!"

Lagi, teriakan itu mengganggu kegiatan Johnny yang tengah meminum kopinya. Dan itu mengakibatkan ia tersedak hingga terbatuk.

"Uhuk.. uhuk.. aish anak itu. Yak! SEO DONGHYUCK! BIARKAN APPA MEMINUM KOPI DENGAN TENANG TANPA TERIAKAN MU!!"

"KALIAN!! INI MASIH PAGI DAN SUDAH TERIAK-TERIAK!! KALIAN KIRA INI DI HUTAN!!??" Ten yang sedari tadi sibuk dengan masakannya, kini jengah dan ikut mengambil andil dalam kegiatan teriak-teriak itu.

"Setidaknya oemma juga jangan ikut teriak! Astaga! Kenapa keluargaku suka sekali berteriak sih!? Lebih baik aku semalam tidak pulang dan menginap di rumah Jeno atau Renjun!" Seo Jaemin, kakak kedua Donghyuck ikut turun dan menengahi adegan dramastis keluarganya.

"Sudah-sudah! Sekarang semua duduk di meja makan dan segera sarapan! Hendery, oemma tau hari ini kau masuk kuliah siang. Jadi, pagi ini antarkan oemma ke rumah Yuta hyung. Nana, Donghyuck kalian berangkat sekolah diantar supir, dan kau Johnny, tidak perlu protes!!"

Johnny dan ketiga anaknya speechless mendengar kalimat panjang Ten.

"Astaga!  Aku harus menjemput Injun!" - Jaemin

"OMG! Aku ada janji dengan Dejun pagi ini:(" - Hendery

"Pasti akan ada ejekan lagi." - Donghyuck

"Astaga Chittapon!! Untung kau istriku. Apa salahnya aku mengantarmu ke rumah Yuta, sepupu ku." - Johnny

"Kenapa diam?!" Ten kembali bersuara. Membuyarkan pikiran-pikiran nyeleneh dari suami dan anak-anaknya.

"Oemma, aku janji akan menjemput Injun-"

"Jeno sudah oemma  hubungi agar menjemput Renjun." potong Ten cepat. Dan tentu saja membuat Jaemin melotot tidak setuju.

"AAAA OEMMA!! SUDAH TIGA HARI RENJUN PULANG PERGI DENGAN JENO! HARI INI JADWAL KU MENJEMPUT INJUN!!"

"Tidak.Seo.Jaemin!"

Mampus.

Jaemin, Hendery, Johnny dan Donghyuck meneguk ludah kasar. Oke, kata-kata Ten adalah mutlak. Tidak bisa dibantah lagi.

"O-okay. Aku berangkat dengan Donghyuck bersama supir." Jaemin menyerah.

Begitu pula dengan ketiga pria lain disana.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang