"Dimana ini?"
Aku sekarang berada di tengah padang rumput yang luas dan hijau.
"Halo?apa ada orang?"
"Hai Vreysa" saat aku mendengar ada yang memanggilku dari belakang aku langsung berbalik dan terkejut.
"Oh astaga, kedatangan yang sangat mengejutkan Dewi" ucapku sambil mengelus-elus dada. Ya orang yang mengagetkanku adalah Dewi Perdamaian.
"Tugasmu sudah semakin dekat Vreysa. Aku tidak tahu kapan tapi aku hanya ingin berpesan 'berpikirlah sebelum bertindak' itu saja" Pesannya.
"Iyaa"
"Nah, sebenarnya tujuan utamaku menemuimu adalah untuk memberi petunjuk." Ucapnya.
"Petunjuk?" Tanyaku.
"Pergilah dengan Vier ke Gunung Lavalin. Disana nanti kalian akan mendapatkan tongkat sihir dengan bola kaca sihir yang hebat."Jawabnya.
"Baiklah, aku akan pergi kesana, mungkin saat hari minggu saja bersama Vier" Putusku.
"Baiklah, cepat bangun sekarang sudah pukul 5 pagi" ucapnya lalu tiba tiba menghilang.*Vrey pov*
"Huhhh, tugas lagi tugas lagi. Sudahlah mandi dulu aja" gumamku lalu beranjak berdiri dari kasur dan mandi. Memang aku adalah reinkarnasi Dewi Perdamaian dan Vier reinkarnasi Dewa Keseimbangan. Saat mau berdiri aku melihat ke meja belajar dan disana ada patung es abadi aku dan Zio yang bergandeng tangan dan saling tatap. Lalau aku tersenyum sendiri saat melihatnya. Seperti orang gila saja.15 menit kemudian
Hari ini kelas umumnya adalah Sosial dan Strategi. Kelas sihirnya adalah senjata. Hmm sekarang aku sedang memakai sepatu hitam dengan hiasan disamping. Dan selesai....
Aku keluar dari asrama dan ternyata Yoka juga sudah siap.
"Selamat pagi Yoka. Dimana yang lain?" Tanyaku.
"Pagi Vrey. Yang lain mungkin sedang mandi" jawabnya. Aku hanya mengangguk angguk. Kami berdua duduk di sofa sambil nonton tv."Selamat pagi semua. Aria sudah rapi nih. Ayo makan" sapa Aria.
"Ck...kau mementingkan makanan melulu." Ucap Yoka tanpa mengalihkan pandangan dari tv.
"Biarkan saja, yang makan kan aku. Kenapa kau yang repot?" Balas Aria.
"Sudah sudah, lihat sekarang sudah jam 6. 10 pagi. Ayo ke kafetaria" potong Lily. Semua mengangguk dan menuju kafetaria.Sampai dikafetaria rasanya seperri damai sekali karna masih sepi, Riella dkk juga dalam kurun waktu dekat tidak akan berani mengganggu, udaranya juga sejuk jadi terasa damai,,hingga...
"Hai-" sapaan Vier terpotong karena.....
"Selamat pagi Vrey" karena Zio menyapaku terlebih dahulu dengan senyum tipis lalu duduk di hadapanku.
"Pagi juga Zio" Balasku sambil memalingkan wajahku yang memerah ke arah makanan.
"Hah?" Semua melongo binging.
Tetapi tetap memilih duduk dan memesan makanan."Ada apa sih sama kalian berdua? Kok aneh" tanya Reo.
"Iya, Vrey kamu ngapain aja kemarin?" Tanya Vier.
"Gak ngapa-ngapain Iza, udah deh lanjut makan aja" elakku.
"Hmm"
"Tadi kamu manggil Kenzi dengan panggilan Zio? Ada apa sih?" Tanya Aria dengan tatapan selidik.
"Kamu juga Kenzi. Tumben nyapa orang trs senyum, biasanya juga kayak es" lanjut Gibran.
"Apaan sih, enak banget nyamain aku sama es" ucap Zio dengan menatap tajam Gibran.
"Aku panggi dia Zio, ya karena Kenzi itu agak panjang jadi lebih baik Zio aja toh dia gak marah. Iyakan?" Jelasku sambil menatap Zio.
"Iya"Kami melanjutkan makan dengan tenang. Selesai makan kami masuk kekelas tepat saat kami duduk bel berbunyi. Masuklah guru laki-laki sekitar umur 40 tahun.
"Selamat pagi anak-anak." Sapanya.
"Pagi Mr." Jawab semua murid serentak.
"Karena ada murid baru jadi perkenalkan nama saya Toiren Elden, Mr. Toire. Saya disini mengajar kelas sosial." Jelasnya aku dan Vrey hanya mengangguk.
"Baiklah, hari ini kita membahas tentang..bla...bla..bla" jelas Mr. Toire.
KAMU SEDANG MEMBACA
❁Carixa Academy❁
FantasiIni cerita tentang seorang Putri dan pangeran di suatu kerajaan di Magica world yang diasingkan dibumi bersama kembarannya dan tinggal dengan orang tua angkat yang kebetulan berasal dari tempat yang sama. Mereka hidup bahagia dan selalu melatih keku...