42) Markhyuck

3.2K 268 37
                                    

Hei
Mau apa lo? Mau malper? Jan berharap banyak ya ntar ga sesuai ekspektasi malah kecewa.

Buat yg daring semangat ya-!

Happy Reading

Hari sudah larut Jeno dan Jaemin sudah bersiap pulang karna gedung ini tidak memiliki kamar.

Saat ditanya mereka akan pulang kemana Jeno menjawab mereka akan pulang ke mansion mereka sendiri, yang memang sudah di beli oleh Jeno.

Setelah berpamitan dengan orang tua mereka barulah masuk kedalam mobil yang sudah di siapkan, dengan supir yang sudah menunggu dan satu asisten lain nya.

Jeno tidak akan mengemudi, dia akan menemani Jaemin duduk di bangku penumpang belakang.

"Nana ingin sesuatu? Atau baby ingin sesuatu?" Tanya Jeno sambil mengusap perut rata Jaemin.

"Tidak. Aku terlalu bahagia hingga aku bingung ingin apa" jawab Jaemin sambil menyandarkan kepala nya ke bahu Jeno.

Jeno tersenyum lembut lalu mengusap kepala Jaemin. "Tutup pembatas nya" perintah Jaemin kepada sang supir. Segera sekat antara tempat supir dan bangku belakang tertutup.

Jeno memundurkan kursi nya lalu membuat keduanya bisa berbaring dengan nyaman. Jeno menarik Jaemin untuk mendekat, dengan Jaemin sendiri melingkarkan tangan nya di perut Jeno.

"Nana bahagia hari ini?" Tanya Jeno menyingkirkan rambut coklat Jaemin yang menutupi mata indahnya.

"Sangat. Pernikahan ini seharusnya terjadi dua bulan yang lalu" jawab Jaemin mencium dada bidang Jeno.

"Maaf..." lirih Jeno

"Jeno tidak salah, hanya orang sialan itu yang menantang malaikat maut nya" balas Jaemin.

"Ayo istirahat lah, Jeno hanya ingin melihat wajah favorite Jeno" ucap Jeno mencium kening Jaemin.

Mari biarkan mereka beristirahat, kita kembali ke gedung pernikahan yang sudah sepi meninggalkan Haechan yang mendapatkan pesan misterius yang memintanya tetap di gedung tersebut.

Haechan hanya diam dan duduk disana masih lengkap dengan tuxedo yang melekat pada tubuh nya. Menatap lurus kedepan dan tersenyum getir, ia mengingat sahabat nya sudah menikah.

Tiba- tiba satu Mercedes Benz berhenti tepat di depan Haechan, Haechan hanya diam hingga sebuah pesan kembali masuk yang menyuruhnya masuk kedalam mobil itu, Haechan melangkahkan kakinya ke dalam mobil dan duduk di belakang.

Setelah Haechan masuk kedalam mobil, mobil itu berjalan dengan kecepatan yang cukup sedang. Mobil terasa sangat sunyi dengan Haechan yang hanya menatap keluar Jendela.

Jalan yang di lewati mobil itu sangat sepi, tapi Haechan hanya diam ia terlalu malas untuk berbicara. Hingga mobil berhenti dan kaca jendela pintu mobil di ketuk dari luar dan pintu di buka, Haechan keluar dari mobil.

"Tuan ikuti saja lilin ini hingga ketempat yang lebih terang" ucap sang supir menunjuk jalan yang sudah ada lilin yang menuntun jalan.

Haechan segera berjalan mengikuti lilin yang menyala tanpa mengucapkan apa pun. Selama perjalanan Haechan bersenandung sambil menikmati gelap nya malam di hutan yang di pijaknya.

Hingga Haechan menemukan sebuah tempat yang berumpun tanaman mengelilinginya, disana lebih terang dan ada nya sebuah meja dan kursi membuat Haechan yakin ini tempat nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] Falling love (nomin) ft, markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang