*****
Azni Pov
Aku pernah bertanya, seperti apa definisi bahagia itu menurut orang lain dan jawabannyapun beragam. Ada yang berkata bahagia itu sederhana, dan aku setuju dengan pernyataan tersebut. Bahagia itu memang sederhana contohnya saja ketika mendapatkan makanan favorit ku. Ya sesimple itu definisi bahagiaku, tak usah mewah yang penting aku kenyang.
Tak usah ribet mencari kebahagiaan pada diri oranglain, kita bisa menentukan kebahagiaan diri kita sendiri asalkan tidak merugikan oranglain. Daritadi aku membahas tentang kebahagiaan, apa aku ini sedang bahagia. Sebenarnya iya, duduk tenang sendirian di sebuah taman dengan hembusan angin ditemani makanan kesukaan memang sangat nikmat.
Drt... Drt...
Suara notifikasi panggilan dengan nada dering idol korea terdengar jelas, dengan sedikit malas aku beralih dari laptop lalu mengangkat panggilan telpon itu. Baru saja melihat namanya saja rasanya ingin baku hantam saja.
"Hallo?"
"AZNII! LO KEMANA AJA SIH, ADA RAPAT OSIS. DUA PULUH MENIT LAGI DIMULAI, AYO CEPETAN. NANTI DI HUKUM SAMA KAKAK KELAS LOH!"
Aku menjauhkan handphone dari telinga, walaupun tak di loudspeaker tapi suara Mikha terdengar sangat nyaring. Aku curiga jika Mama nya ngidam toa masjid waktu hamil dia. Tapi sebentar dulu, inikan hari libur dan kata Mikha ada rapat Osis. Yang benar saja! Ini hari minggu loh, memang kakak kelas tak tau waktu atau gabut aja sampai hari minggu disuruh rapat begini.
"Otw," ucapku lalu menutup sambungan telpon secara sepihak.
Sebenarnya yang aku maksud otw itu bukan langsung segera meluncur ke sekolah, melainkan ke rumah dulu ganti baju dan bersiap. Jika tadi aku berpenampilan yang layak sih langsung ambil tas dan taruh laptop aja. Lah ini masih pakai piyama dan rambut yang di cepol asal. Yakin langsung otw, dan yang lebih parah aku belum mandi.
Daripada terlalu banyak mengomel, aku langsung membereskan peralatan dari taman komplek dan langsung berjalan menuju rumah. Untungnya saja rumahku dan taman komplek tak terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA
Fiksi Remaja#MantraCinta Untaian aksara tergores indah dalam lembar harian yang kosong, saling bertemu dalam bait aksara. Mencatat hal menarik perhatian sang penulis. Satu cerita penuh dengan bahasa puitis Menjadi awal mula dari mantra cinta ini. Bukan hanya s...