"Hadirmu untuk melengkapi kekuranganku serta membimbingku kepada jalan yang benar. Jadi, tetaplah disisiku dan jangan pernah melepas jemariku. Karena aku ingin ke surga bersamamu."
The End Of Wandering
rasyidahaz12Happy reading. Kalau mau share quotes sertakan sumber the end of wandering ya🙇
Menyusuri kota asing itu menyenangkan juga sedikit menakutkan. Menyenangkan sebab banyak menemukan hal baru, namun menakutkan sebab belum tahu semua rute jalan yang ada. Di sinilah Variela berada, dikepung oleh deretan orang yang berjualan segala jenis macam barang. Tadi, ia baru saja membeli barang-barang yang akan mengubah kehidupan dirinya, Kim, dan juga Ara.
Variela meletakkan barang belanjaannya di kursi panjang dan mengambil beberapa poster untuk dibagikan kepada seluruh pejalan kaki yang ia jumpai.
"Excuse me. I want to ask you a favor. If you find the girl in this photo, please call this number," ujar Variela memberikan poster kepada seorang perempuan. (Permisi. Aku ingin meminta bantuanmu. Kalau kamu jumpa perempuan yang ada di poto ini, tolong hubungi nomor ini)
Setelah lembaran poster orang hilang itu habis terbagikan, Variela kembali mengambil barang belanjaannya dan bergegas pulang.
****
Rumah yang terdiri dari tiga lantai dan menggunakan material kayu sebagai lantainya lalu, jendela-jendela yang memiliki desain berukuran besar itu membuat Variela sedikit nyaman tinggal di rumah Kim ini. Terlihat elegan dan memberikan kesan mewah. Kini, ia akan mengubah sedikit bagian interior rumah ini dengan memasangkan sedikit hiasan di dinding itu.
Ia juga meletakkan beberapa benda baru di rak buku milik Kim. Rak yang tinggi membuat Variela harus menaiki kursi agar mampu menjangkau rak yang tinggi itu.
Brakk!
Suara pintu terbuka dengan kasar. "Apa yang kau lakukan disini!" teriak Kim membuat Variela terkejut hingga dirinya hilanga keseimbangan.
"Aaa..., Aaa..., tidak! Awh," teriak Variela sebab kakinya tergelincir dari kursi itu.
Kim dengan sigap mampu memahami kondisi dan menangkap tubuh Variela. Perempuan itu jatuh di pelukan Kim. Tapi karena Kim tidak mampu menjaga keseimbangan, akhirnya kedua insan itu jatuh bersamaan di lantai dengan tangan Kim memegang kepala Variela agar tidak terbentur dengan lantai.
Variela membelalakkan matanya dan menembus retina Kim. "Kau punya penyakit bipolar?!"
"A-aku?" tanya Kim tidak percaya, masih dalam posisi menahan kepala Variela dari lantai.
Variela menatap Kim geram. "Kadang marah, kadang bersikap manis. Itu sangat menyebalkan. Konsistenlah jadi orang," keluh Variela bangkit dari posisi tidurnya.
Kim juga ikut bangkit. "Apa ini?! Kenapa? Dan, ini?" tanya Kim sembari menyentuh benda yang baru saja Variela letakkan di rak buku itu.
"Al-qur'an. Rumah ini seperti kuburan. Dulu, aku selalu mendengar alunan merdu yang menggema di rumah kak Zaid. Tapi disini, sekali pun aku tidak pernah mendengarnya," ucap Variela yang setelahnya membekap mulutnya merasa canggung harus mengatakan nama Zaid di hadapan Kim.
"Jangan pernah sebut nama dia!!" bentak Kim membuat Variela takut melihatnya.
Variela mendengus kasar. Ia tahu ini salah. Walaupun ia tidak mencintai Kim, ia tidak akan mau bercerai dengan Kim. Variela ingat ucapan Zaid ketika itu, jika Allah sangat membenci perceraian. Namun tetap saja, terkadang sikap Kim yang sewaktu-waktu berubah menjadi kasar membuat Variela merasa takut dan ingin pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of Wandering
Gizem / GerilimMenceritakan tentang seorang gadis yang menjadi korban dari jiwa tantenya yang sangat tergila-gila dengan Korea. Mulai dari aktris maupun aktornya, drama Korea, boy band dan girl band Korea, dan kehidupan Korea, membuat tantenya berharap gadis yang...