👠25

3.2K 369 17
                                    

"Bukankah sebelumnya aku pernah mengatakan tidak suka jika ada lintah penghisap di sini?" tukas Jungkook tajam seraya melihat kepada mereka satu-persatu.

Orang-orang di sana hanya bisa menunduk, tidak berani di tatap tajam sedemikian rupa oleh Jungkook. Jungkook menjatuhkan tatapan pada satu titik. Divisi pemasaran. Tak lama, seringai samar terbit di bibirnya.

"Bagi yang merasa menjadi lintah penghisap di perusahaanku, segera angkat kaki dari sini. Jangan sampai aku melihatmu lagi besok pagi, jika kau masih ingin hidup dengan normal," ucap Jungkook seraya mengetuk-ngetukkan jari di pulpen di atas meja lalu kembali menatap divisi keuangan.

"Jika kau masih ingin bekerja di sini, lebih telitilah dalam bekerja, jangan biarkan seseorang memanfaatkan posisi yang ku berikan padamu," Jungkook menyunggingkan senyum simpulnya.

"Baik, Sir," balas sang direktur divisi keuangan seraya mengangguk cepat.

"Rapat selesai, kalian bisa kembali bekerja," ucap Jungkook membuat mereka semua segera keluar dari ruangan itu karena tidak sanggup dengan aura intimidasi yang menguar begitu kuat dari CEO Jeon's Company.

Jungkook masih belum beranjak dari duduknya, ia beralih menatap Soobin yang kini sibuk mengurus berkas-berkas yang ada di atas meja.

"Kapan kau mulai menjalankan Choi Group, Soobin?" tanya Jungkook seraya memutar kursinya agar dapat berhadapan langsung dengan adik sepupu yang juga merangkap sebagai sekretarisnya itu.

"Aku masih nyaman dengan pekerjaanku yang sekarang. Lagi pula pengalamanku belum cukup banyak dalam dunia bisnis," tutur Soobin lalu mendudukkan diri di kursi begitu selesai dengan urusannya.

Jungkook menganggukkan kepala singkat.

"Oh ... dan satu lagi, jika nanti aku memimpin Choi Group, waktuku bermain di arena balap dan bersenang-senang dengan para wanita akan berkurang, untuk yang satu itu, aku sangat tidak siap," ungkapnya lagi dengan cengiran konyol di bibirnya.

Jungkook mengumpat kasar dalam hati. Adik sepupunya itu benar-benar tidak pernah memikirkan masa depan.

"Kau melupakan Baek Ye Bin, huh?" tanya Jungkook dengan sebelah alis di naikkan, penasaran akan jawaban pria konyol di hadapannya.

"Tentu saja tidak, Baek Ye Bin adalah yang paling utama. Sementara yang lainnya adalah yang kedua, ketiga, keempat, kelima dan kesekian," balas Soobin santai, tidak merasa bersalah sedikitpun atas ucapannya.

"Jika gadis itu tau, kau tidak akan pernah masuk dalam daftar hidupnya," Jungkook menatap remeh pria yang kini merasa begitu percaya diri memiliki banyak wanita itu.

"Jangan sampai dia tau, kalau begitu," Soobin mengibaskan tangan ke udara. Tidak merasa terganggu atas peringatan tersirat Jungkook.

"Kau memang keparat. Jangan menyesal jika kau nanti tidak memiliki kesempatan lagi untuk memilikinya. Baek Ye Bin tengah dekat dengan Raven Milano--fotografer Lalisa--saat ini. Dia tipe pria yang setia dan itu masuk dalam kriteria Baek Ye Bin," jelas Jungkook lalu bangkit dari duduknya, menepuk pundak Soobin sekali, sebelum berjalan keluar dari ruang rapat tersebut.

"Jungkook! Kau mengetahui hal itu dari siapa?! Sedekat apa kau dengan Baek Ye Bin, sampai kau mengetahui tipenya, huh!" itulah sekiranya suara samar-samar yang bisa Jungkook tangkap dari teriakan Soobin, sebelum benar-benar menjauh dari pria itu. Jungkook hanya menyunggingkan senyum miring, tidak berniat berbalik dan menjelaskan segalanya pada sang sepupu.

Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang