Happy reading guys!
Play mulmed di atas!
Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian semua! ❤
***
11. UNGKAPAN CINTA
"Dimana sopan santun kamu sama ayah?" ujar Moran Liu yang tengah memeriksa berkas, lalu menatap lurus pada Jendral yang baru memasuki ruang kerjanya dengan membanting pintu.
"Maafkan kami Pak. Tadi kami sudah melarang tuan muda ta—" Moran Liu mengangkat satu tangannya agar ajudannya berhenti bicara. Sementara Jendral masih terlihat emosi.
"Kalian bisa keluar. Saya ingin bicara dengan putra saya." Kedua ajudannya itu membungkuk, lalu keluar. Meninggalkan ayah dan anak itu. "Kenapa baru datang?" tanya Moran Liu pada Jendral.
"Jangan ganggu perempuan itu lagi!" kata Jendral tertuju pada Scarlett. Tajam.
"Apa alasannya?"
"Hanya jangan ganggu dia." balas Jendral tegas.
Moran Liu berdiri, menghampiri kaca transparan yang ada belakangnya sembari memandang pemandangan gedung-gedung tinggi yang ada di luar. Kemudian berbalik menatap Jendral lekat.
"Kamu merusak tugas yang diberikan klien untuk membunuh gadis itu. Gak biasanya. Apa yang sedang kamu coba sembunyikan dari ayah tentang gadis itu?" ujar Moran liu, menyelidik.
Jendral berjalan mendekati meja ayahnya itu dan menggebrak nya penuh amarah. "Bukan urusan anda! Kalau sampai kejadian kemarin terjadi lagi saya sendiri yang akan menembak kepala pengawal itu!" ancamnya.
"Anda boleh lakukan apapun itu." kata Jendral, lalu mengambil pistol di meja dan memberikannya pada ayahnya. "Asal jangan pernah sentuh dia!" ujarnya membuat Moran Liu menodongkan pistolnya ke arah dahi putranya itu. Matanya menyipit menatap Jendral.
"CEPAT TEKAN PELATUKNYA!" gertak Jendral semakin menekan dahinya pada ujung pistol itu. Amarahnya memuncak usai tau ayahnya kembali mencoba menyuruh anak buahnya untuk memata-matai Scarlett.
"Pertanyaan terakhir. Siapa gadis itu bagi kamu?" tanya Moran Liu serius.
Jendral terdiam sejenak."Gadis selain mama yang akan saya jaga sampai titik darah penghabisan." tegasnya.
Tanpa di duga Moran Liu menurunkan pistol tersebut. Kemudian kembali duduk di kursi kebesarannya miliknya. Membuat Jendral memundurkan tubuhnya, kaget. Situasi seperti ini tidak pernah terjadi. Ayahnya itu kejam bahkan setiap ia melakukan kesalahan dalam pelatihan kedisplinan sebagai pewaris. Ayahnya tak segan untuk menembaki kaki dan lengannya atau yang lebih parah menusuk bahunya dengan pisau.
"Kenapa kaget begitu? Lakukanlah sesukamu." ujar Moran Liu tanpa melirik.
"Besok kamu harus ikut ke New York untuk merayakan ulang tahun perusahaan. Di sana akan ada banyak tamu dari luar negeri sekaligus para pemimpin Gladius dari klan lain. Ayah mau kamu datang sebagai pewaris tunggal satu-satunya MG Group dan klan Liu." kata Moran Liu memerintahkan.
"Saya gak akan datang." balas Jendral tanpa disuruh ia langsung berbalik meninggalkan ruangan tersebut dengan membanting pintunya keras.
Moran Liu menarik sudut bibirnya, sinis. "Kamu sendiri yang akan datang tanpa ayah suruh." katanya.
Di luar ruangan Jack yang masih berjaga, menatap punggung Jendral yang menghilangkan memasuki lift. "Dia mirip ayahnya." ujarnya.
****
Scarlett tengah bermain di taman. Perempuan itu sangat menikmati waktunya. Ia memandangi anak kecil yang sedang berlarian. Kemarin ia baru saja berlatih memanah dengan anggota Zodiak. Tiba-tiba saja sebuah motor berhenti di pinggir trotoar. Cowok itu Jendral, lalu turun dari motornya dan menghampiri Scarlett.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENDRAL
Novela JuvenilJendral Alathas. Ketua Pegasus angkatan 5. Di sekolah bisa ia berlaku seperti raja, memiliki banyak teman yang bisa membuatnya merasa seperti manusia pada umumnya. Berbeda ketika ia berhadapan dengan ayahnya. Hidup langsung serasa seperti di neraka...