C3

958 71 0
                                    

"Astaga nak! Kamu kenapa?? Hey bangun," Ten dikejutkan dengan kondisi anak gadisnya

"Ya ampun nak, kamu kenapa bisa gini sih?? Bangun echan. PAPA!!"

"Echan gapapa ma, kecapean aja," ujar Haechan mencoba meredahkan kekhawatiran mamanya

"Gimana gapapa?? Itu mata kamu sembab, rambutnya berantakan banget kayak kucing belum disisirin. Hidung merah udah kayak hidung kucing. Kamu mau jadi kucing?? Kemabaran sama Louis??" Ten menunjuk hidung anaknya yang membuatnya tertawa

"Enggak lah ma. Masa echan disamaain sama kucing? Louis lagi,"

"Lagian kamunya gitu, udah mau berubah tinggal ekornya aja yang belum,"

"Tapi ya enggak sama kucing juga ma!"

"Gapapa, nanti mama sumbangin ke anak temen mama," kata Ten yang kini menyibak gorden kamar anaknya

Membuka pintu balkon yang tepat berada di depan kasur anaknya.

Wuushhh

Angin pagi berhembusan masuk mengisi ruang di dalamnya. Menerpa wajah Haechan yang sedikit sembab.

"Kamu yakin gapapa?" Ten meletakan punggung tangannya ke leher dan dahi anaknya

"Gapapa ma, jangan khawatir gitu. Echan kuat kok," Haechan tersenyum meyakinkan

"Tapi mama gak kuat kalau kamu gini,"

Keduanya terdiam. Ruangan hening seketika, berganti dengan isakan pelan.

"Ada apa ma? Mama??" Johnny menghampiri Ten yang bergetar

"Hey hey honey, stop crying. I'm here with echan, okay?" Johnny mengusap punggung Ten

"Nafas perlahan sayang, baru cerita. Don't cry,"

"Mama tenang dulu ya, tenang"

Ten menenangkan dirinya sesuai keinginan keduanya.

"Haechan gapapa kan? Jawab jujur nak, gapapa"

"Ma, dengerin Haechan. Haechan beneran gapapa, serius nih" Haechan menautkan kelingkingnya dengan kelingking mamanya

"Echan cuman lihat film, feelnya terlalu kuat. Jadinya kebawa mimpi juga," jelas Haechan

"See honey, don't be sad and cry. Kamu mandi sana chan, bau kamu. Sampek pintu lagi,"

"Mana ada?? Echan gak ngapa-ngapain"

"Tidur itu ngapa-ngapain"

"Enggak,"

"Iya,"

"Enggak papa,"

"Iya chan-" Ucapan Johnny terpotong dengan Ten yang menciumnya, Haechan hanya memutar bola matanya malas

"Ku sedang jatuh cinta~"

Haechan berjalan ke lemarinya dan berbalik ke kamar mandinya.

Alasan yang bagus dilakukan saat melihat orang tuanya yang mulai bermesraan di kasurnya.

"Memang tak tau tempat mama, papa!"

.

"Pagi semuaa!!"

"Telat! Gak dari tadi ngucapinnya," Johnny mengomentari sapaannya

"Telat gak minta maaf karna numbalin kamar anak," Haechan meminum air putih di gelasnya

"Ngapain minta maaf? Kau saja durhaka!" Sontak keduanya menoleh pada sumber suara, begitu familiar

"KAK DERYY??!!!/SON??!!"

"What's? Son?? ANAK NAKAL!!" Ten berjalan mendekat kepada orang dibelakanganya, kemudian menarik telinganya.

"YAKK!! KENAPA KAU TAK MEMBERI TAU KUUU??!!"

"SAKIT MA!!"

"ADUHHH!! SAKIT KUPING PAPA!!!"

"ADUHHH!! LOUIS, TUTUP TELINGA!! BUDEG KAMU NANTI!!!"

"ECHAN!! JANGAN TERIAK!!"

"MIRROR PLISS!!"

"IKAN PAPA!!"

.

Setelah drama peneriakan dadakan, Johnny, Ten dan Haechan duduk di ruang tengah dengan orang yang mulai membuat kekacauan.

Ten menatap garang ke depan dengan tangan kanannya yang mengelus bulu kucingnya, Louis.

Haechan memasang wajah sangarnya, tak terima. Tapi tangannya menyuapi biskuit ke mulut.

Ditanya, "Kamu ngapain makan biskuit??"

Katanya, "Dari pada menganggur, ya dikerjain aja. Dapet gratis lagi," lanjut makan biskuitnya

Johnny berdeham menetralkan suasana. Begitu juga dengan menetralkan suasana hati istrinya, mengelus tangannya dengan pelan.

"Ka-"

"Minum dulu kak," Haechan mempersilakan

"Ud-"

"Biskuitnya sekalian kak, biar double kenyang," Haechan tersenyum tak berdosa

Johnny menggelengkan kepalanya melihat anak bungsunya selalu jahil.

"Diem dulu kamu! Ekhmm!! Main apa disana? Udah puas mainnya?? Kenapa gak pulang-pulang? Amnesia kamu? Gak ada uang?? Mau digaplok pakek apa, ha??" Ten duduk kembali

"Trus ini kenapa di cat pink pink?? Mau copas siapa kamu?"

"Hehe,"

"Gak usah nyengir kamu! Sana pergi, main lagi! Gak usah pulang sekalian,"

"Padahal Hendery bawa calon," pria bersurai pink itu sedikit menunduk, memainkan ujung kakinya

"APAA??"

Tak!

Bye Bye (Markhyuk)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang