intentions | 3

632 59 13
                                    

hi.

im back

.

.

.

"still driving me,nuts huh?"

.

.

"Rivaille-san!"

seru seorang gadis cukup kencang namun diikuti dengan jari telunjuk yang Levi angkat dekat bibir pucatnya dibalik topi juga kacamatanya dengan tatapan tajam,si gadis langsung menutup mulutnya dan pura-pura berjalan ketika ia melihat pria itu duduk di suatu bangku taman.

namun setelah mata orang-orang mulai fokus ke tempat mereka masing-masing perlahan petra duduk di bangku taman yang Levi duduki disana- "apa ri-" ujar petra cukup malu pada Levi yang langsung mengiterupsi 

"panggil aku rivai saja" ujar Levi membuka bungkus burgernya diantara orang-orang yang masih berlalu-lalang di taman yang cukup gelap itu,tidak menghalangi hobi Levi yang duduk disana dengan makanannya.

"umh- ok,jadi... apa rivai-san sudah makan?" ujar petra sedikit malu pada levi yang termenung dengan burgernya khidmat hampir tenggelam dalam pikirannya terhadap gadis berkacamata itu namun karena untungnya petra menyadarkan pikiran kotornya.

"yah tentu saja,bagaimana denganmu?" ujar Levi datar bahkan tanpa minat sekedar mengisi waktu makannya dengan basa-basi kecil petra,"yah- kalau rivai-san belum makan,mungkin aku bisa membawa sama makan bersamaku" ujar petra menggaruk-garuk tengkuknya tak gatal.

Levi hanya mengangguk,tanpa minat menatap petra yang merona dalam gelap,

.

.

"jadi bagaimana dengan petra?"

ujar hanji yang meminum bir yang ia bawa ke studio sebagaimana mereka tengah dalam sesi latihan mereka sebagai pemanasan untuk Levi juga mengingat mereka akan sibuk belakangan ini sebelum akhirnya mereka akan liburan dalam desember mendatang,"seperti gadis biasa hanya saja dia mencoba lebih berani dari dirinya" ujar Levi mengelap keringatnya.

"hmp- yeah,terserah aku hanya membawa gadis itu langsung kepadamu karena aku tidak ingin gadis itu masuk ke dalam-" ujar hanji terpotong oleh Levi,"yeah- masuk kedalam hubungan 'friend with benefit' mu dengan erwin" ujar Levi dengan tatapan meremehkan sementara mike sibuk dengan ponselnya.

"aku pikir aku masih lebih baik daripada bajingan pendek sepertimu" ujar hanji memajang lidahnya dengan alis tertaut kembali melempar bumerang yang kembali kepada Levi- "seleraku cukup tinggi,aku memilih bukan terpilih." ujar Levi deep diikuti dengan tawa hanji.

"aku bertaruh bahwa Levi tergoda dengan jalang kecil karamel itu" ujar hanji menyodorkan sebuah uang berangka 100 dollar ke atas meja dengan suara berapi-api itu sementara Levi menyodorkan 2 lembar uang 50 dollar "aku bertaruh kau pernah bercinta dengan moblit" ujar Levi membuat hanji tertohok.

"hei! dasar brengsek pendek! darimana kau tahu?!" ujar hanji berteriak kesal sementara mike yang sedari tadi terdiam nampak mulai tertarik dengan permainan mereka,Levi masih menatap jahat hanji "oh? jadi itu benar moblit?" ujar Levi tersenyum bagai iblis dengan bangga.

hanji yang sering dibuat naik darah oleh levi mulai kesal dengan kelakuan temannya itu,"jangan bilang bahwa kau-" ujar hanji terinterupsi oleh pintu studio yang terbuka menampilkan sosok tinggi erwin menatap mereka yang nampak ribut,dengan tatapan tajam hanji seolah-olah mengisyaratkan untuk diam.

 Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang