33. Aku harus apa?

840 188 42
                                    

Tama memilih membawa Anne ke apartemennya. Ia yakin dengan kondisi Anne yang seperti ini akan membuat Lisa ataupun Jevon khawatir dan tentu Anne tak mau hal itu. Dan sekarang gadis itu duduk manis di atas kasur dengan wajah yang sama kacaunya dengan perasaannya.

"Maaf Tam, tapi bisa lo tinggalin gue sendiri?" Anne sepertinya lupa bahwa tempat itu adalah milik Tama.

"Nggak. Lo kayak gini, gue nggak bisa Ne." Kali ini Tama tak ingin mengalah, ia tahu bahwa Anne sedang dalam keadaan sudah sangat tidak baik-baik saja.

"Tama, please!"

"Give a fucking reason why i should leave you?" Tama membentak Anne, dan kini lelaki itu menyesali saat melihat Anne yang kembali menangis.

"I am sorry, gue nggak bermaksud bentak lo."  Anne menggeleng dengan isakan yang kembali menusuk dada Tama. Ia tak suka melihat Anne menangis.

"Don't avoid me, okay?" Kali ini Anne mengangguk, Tama mendekat kearah Anne, ditumpu satu lutut lelaki itu memposisikan diri di depan Anne, memegang tangannya.

"Sakit?" Anne mengangguk.

"It's hurt a lot." Anne mengatakannya dengan isakan yang begitu keras, tak pernah sebelumnya Tama mendapati Anne serapuh itu. Bahkan saat putus dengan Yudi gadis itu tampak masih bisa berpura-pura baik-baik saja. Dan saat ia sudah tak mampu berakting bahwa semuanya baik-baik saja maka kali ini memang sesuatu yang buruk telah terjadi.

"Mau peluk?" tanya Tama dan Anne langsung menyeruak ke dalam pelukan Tama. Anne tak ingin bersembunyi lagi, dia memang butuh orang untuk membuatnya merasa tenang.

"Apa gue emang nggak pantas dicintai?" Tama mengurai pelukannya, ia ingin tahu orang mana yang membuat Anne berpikir seperti itu. Tangan Tama merapikan anakan rambut Anne yang menutupi wajah cantik gadis itu.

"No, you are lovely girl, Roseanne. Look at me, You've made someone like me fall in love with you. You are precious."

"Semua orang yang gue sayang berubah jadi orang yang nggak peduli sama gue," katanya lirih dengan kepala menunduk dan memaksa Tama untuk memegang tengkuk Anne agar menghadap ke arahnya. Anne mencengkeram kaos Tama dan mengeluarkan apa yang ada di hatinya.

"Gue sendirian Tam, gue cuma punya lo. Gue nggak tau kalo misal lo juga pergi dari gue. Gue—"

"I am not going to leave you.  You're never going to suffer by yourself again." Tama kembali membawa Anne ke dalam ke pelukannya. Memberikan kepastian pada Anne bahwa ia akan menjaga Anne.

"I promise," ucap Tama diiringin dengan kecupan pada puncak kepala Anne.

"Please lean on me."

He loves her so much. Dan itu yang harus Anne tahu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✅hopeless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang